Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irvan Maulana
Direktur Center of Economic and Social Innovation Studies (CESIS)

Peneliti dan Penulis

"Plot Twist" Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB)

Kompas.com - 03/08/2022, 13:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hanya saja ada investasi tambahan untuk radio train dispatching yang diperkirakan tidak terlampau besar investasinya.

Pemanfaatan CTCS-2 merupakan solusi optimal dalam rangka menekan cost overrun serta mengurangi upaya negosiasi yang melelahkan antara KCIC dan Telkomsel.

Sementara secara teknis lapangan, penggunaan CTCS-2 hanya akan mengurangi waktu tempuh KCJB sekitar tujuh menit dibandingkan dengan menggunakan CTCS-3. Kelambatan waktu hanya sekitar 7 menit tidak signifikan.

Tak hanya itu, ada persoalan lain, yaitu di sepanjang jalur KCJB banyak digunakan penguat signal (repeater) illegal (dapat di beli di toko online) oleh masyarakat yang kemungkinan dapat mengganggu perjalanan KCJB.

Secara hukum penggunaan penguat signal seluler dilarang, namun Kementerian Kominfo sebagai regulator sampai hari ini belum sanggup menertibkannya.

Lemahnya Badan Monitoring Kementerian Kominfo patut diduga menjadi penyebab menjamurnya penggunaan penguat sinyal selama ini.

Untuk mempercepat proses penggunaan pita frekuensi 900 MHz milik Telkomsel, pembahasan dengan regulator (Kementerian Kominfo) harus segera diselesaikan supaya tidak mengganggu konsumen Telkomsel yang berada di frekuensi tersebut (2 G dan 3G), mengganggu keselamatan perjalanan KCJB karena di sepanjang jalur KCJB banyak digunakan penguat signal seluler (repeater) oleh publik.

Pembahasan dan alternatif teknologi yang akan digunakan, kalau ada, harus segera ditentukan mengingat waktu pengoperasian semakin terbatas. Jika terbukti ada kejanggalan segera investigasi. Tak boleh ada pembiayaran yang berlarut-larut.

Tentu saja kita tidak bisa membiarkan rencana konsolidasi fiskal dan efisiensi anggaran buyar begitu saja di tengah ancaman stagflasi dan resesi untuk menanggung biaya-biaya yang seharusnya tak menjadi beban APBN.

Terlebih HUT kemerdekaan RI yang sudah memasuki usia ke-77, tentu saja ini mesti menjadi pelajaran penting dalam perencanaan konstruksi ke depan agar tidak ada yang dikorbankan dalam meneguhkan kedaulatan infrastruktur kita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com