Arief mengatakan, pihaknya juga mendukung sinergi penguatan industri gula yang digagas oleh Kementerian BUMN melalui program Makmur. Untuk wilayah Jawa Timur sendiri, telah dilakukan panen dan tanam tebu program Petani Makmur di lahan percontohan Demonstration Plot (Demplot), pada 28 Juli 2020 lalu, di Malang.
Program percontohan hasil sinergi Holding Pangan ID FOOD bersama Pupuk Indonesia Holding Company ini berhasil memproduksi tebu sebanyak 160-165 ton per hektar.
Baca juga: Dollar AS Kembali Menguat, Nilai Tukar Rupiah Turun ke Rp 14.932
Di wilayah Jawa Timur, Program Makmur untuk komoditas tebu telah menghasilkan panen sebanyak 286.338 ton pada Musim Tanam (MT) 2021/2022. Sedangkan pada MT 2022/2023 telah dilakukan perluasan tanam seluas 5.700 hektar, dengan jumlah petani tebu 1.140 orang yang dikelola anggota holding ID FOOD.
Lebih lanjut, Arief mengatakan, penguatan tata kelola gula nasional ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, untuk mempersiapkan kebutuhan gula nasional dengan baik dan mengurangi import gula dalam 5 tahun kedepan sebagai upaya mewujudkan swasembada gula.
Berdasarkan data NFA, kebutuhan total gula nasional saat ini sebesar 7,3 juta ton per tahun, dari jumlah tersebut lebih dari 4 juta ton ketersediaan masih dipenuhi dari luar negeri. Kebutuhan gula konsumsi 3,2 juta ton setahun baru dapat dipenuhi 2,2 juta ton dari produksi negeri sendiri.
Baca juga: OJK: Moratorium Izin Fintech P2P Lending Masih Berlaku, Cegah Pinjol Ilegal Bermunculan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.