Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Makanan Minuman Bisa Dorong Pemulihan Ekonomi, tapi Terkendala Hal-hal Ini

Kompas.com - 04/08/2022, 22:00 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran mengatakan, industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor yang terus tumbuh positif dikala pandemi.

Sayangnya potensinya untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi masih terhalang oleh berbagai tantangan yang memerlukan intervensi berbagai pihak.

“Industri makanan dan minuman jelas memperlihatkan pertumbuhan positif meski di masa pandemi, dan mayoritasnya adalah industri kecil dan menengah yang masih banyak menghadapi tantangan dalam usaha mereka untuk dapat naik kelas,” ujar Hasran dalam siaran persnya, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Kemenperin Tegaskan Industri Makanan Tidak Gunakan Minyak Goreng Sawit Hasil DMO

Hasran membeberkan, berdasarkan data Kementerian Perdagangan memperlihatkan bahwa di kuartal pertama tahun ini terdapat 1, 68 juta industri kecil dan menengah (IKM) minuman dan makanan, atau 38,27 persen dari jumlah total IKM.

Industri makanan dan minuman, termasuk IKM yang bergerak di sektor ini, menyumbang 37,77 persen dari nilai Produk Domestik Bruto (PDB) industri nonmigas atau 6,55 persen dari PDB nasional.

Hasran mengatakan, IKM makanan dan minuman, seperti IKM lain pada umumnya, masih menghadapi tantangan, baik internal maupun eksternal, dalam mengembangkan usaha mereka.

Tantangan internal lainnya termasuk keterbatasan modal, kelemahan manajemen, belum terpenuhinya standar serta legalitas usaha, serta terbatasnya kemampuan inovasi.

Baca juga: Kemenperin Sebut Ekspor Industri Makanan dan Minuman Melonjak 52 Persen

Sementara tantangan eksternalnya meliputi ketidakpastian pasokan bahan baku serta fluktuasi dari harga bahan baku itu sendiri.

Permintaan pasar juga naik turun. Pelaku usaha juga dihadapkan pada persaingan dari pesaing dan produk baru. 

“Selain pelatihan dan bimbingan serta kemudahan dalam mengurus legalitas usaha mereka, digitalisasi usaha mereka juga merupakan jalan keluar dari permasalahan yang diakibatkan tantangan tantangan yang mereka hadapi ini,” ujar Hasran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com