Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPEM UI: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II-2022 Diproyeksi 5,07 Persen

Kompas.com - 05/08/2022, 05:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB UI (LPEM FEB UI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,07 persen (yoy) pada kuartal II-2022. Proyeksi ini lebih tinggi dari laju ekonomi RI yang tumbuh 5,01 persen (yoy) di kuartal I-2022.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, konsumsi rumah tangga menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi RI.

Ia bilang, pelonggaran pembatasan mobilitas bersamaan dengan realisasi vaksinasi yang lebih cepat, telah mendukung pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang signifikan.

Baca juga: Ekonomi RI Diproyeksi Tumbuh 4,88 Persen di Kuartal II-2022

Konsumsi rumah tangga juga diperkirakan meningkat di kuartal II-2022 karena adanya momentum Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Pada saat yang bersamaan dengan pemulihan permintaan, kredit terus juga meningkat.

"Dari indikator keyakinan konsumen dan penjualan ritel, itu relatif meningkat dalam beberapa waktu belakangan, lebih tinggi dari era pandemi. Ini menunjukkan bahwa memang konsumen masih optimis terhadap perekonomian dalam negeri," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Rupiah Nyaris Rp 15.000 per Dollar AS, Sri Mulyani Pastikan Ekonomi RI Tetap Terjaga

Adapun peningkatan konsumsi yang terlihat dari indeks keyakinan konsumen (IKK) tercatat tetap kuat yaitu sebesar 128,2, meningkat dari IKK pada kuartal I-2022 yang sebesar 111. Begitu pula pada penjualan eceran yang tercatat tumbuh 15,4 persen (yoy).

Kemudian dari sisi produksi yang terliat dari PMI Manufaktur, juga masih ekspansif dengan menguat menjadi 51,3 pada Juli 2022 dari sebelumnya 50,2 di Juni 2022.

Baca juga: Sri Mulyani Yakin Ekonomi Indonesia Kuartal II-2022 Tumbuh Lebih dari 5 Persen

Aktivitas ekonomi yang cukup baik dari sisi konsumsi dan produksi itu menunjukkan kondisi Indonesia yang masih resilience di tengah situasi global yang terimbas perang Rusia-Ukraina dan lonjakan inflasi global.

"Hal itu mengindikasikan bahwa dari level konsumen, kita masih menduduki optimisme dan sentimen yang cukup resilience terhadap kondisi perekonomian domestik, paling tidak saat ini sampai beberapa waktu mendatang," kata Teuku.

Baca juga: BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini 4,9 Persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com