JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Lembaga Demografi (LD) Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Paksi CK Walandouw mengatakan, ekosistem Gojek berkontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar Rp 249 triliun atau setara dengan 1,6 persen PDB Indonesia di tahun 2020.
Paksi mengatakan, ekosistem Gojek membantu mobilitas masyarakat yang sangat terganggu selama pandemi Covid-19.
"Saat 2020, ekosistem yang ada dan ternyata membantu masyarakat, para UMKM dan konsumen adalah ekosistem Gojek," kata Paksi dalam acara dalam acara Peluncuran KPAB 2022 secara virtual, Kamis (4/8/2022).
Baca juga: Gunakan Motor Listrik, Driver Gojek Bisa Hemat Rp 700.000 Per Bulan
Paksi mengatakan, pendapatan mitra driver Go ride naik 24 persen dan mitra driver Go car meningkat 18 persen dari awal pandemi.
Kemudian, 4 dari 5 mitra UMKM meyakini Go food mendorong pertumbuhan usaha.
"Dan 1 dari 3 mitra Gofood adalah pengusaha pemula yang langsung berjualan online," ujarnya.
Baca juga: Gojek Terpilih sebagai Salah Satu dari 10 Aplikasi Pembentuk Generasi Versi Google Play Store
Sementara itu, Senior Vice President Corporate Affairs Gojek Rubi W Purnomo mengatakan, pihaknya terus melakukan inovasi untuk menjawab kebutuhan para pelanggan.
Ia mengatakan, Gojek meluncurkan layanan on time atau jaminan tepat waktu agar pelanggan mendapatkan mitra driver terbaik dalam waktu yang relatif singkat.
"Pelanggan Goride dan Gocar yang mengikuti program jaminan penjemputan tepat waktu akan mendapatkan voucher yang dapat digunakan di perjalanan berikutnya, jika dijemput 10 menit lebih lama dari estimasi waktu penjemputan yang tercantum di dalam aplikasi," kata Rubi.
Baca juga: Menakar Prospek Saham GoTo
Selain layanan jaminan tepat waktu, Rubi mengatakan, pihaknya juga meluncurkan layanan Go transit yang bekerja sama dengan Kereta Api Commuter Line.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.