Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Optimistis Ekonomi RI Kuartal II-2022 Tumbuh di Atas 5 Persen

Kompas.com - 05/08/2022, 08:24 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Ekonomi RI Kuartal II-2022 diproyeksi tumbuh 4,88 persen

Kendati demikian, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede berpandangan berbeda. Ia memperoyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 hanya mencapai 4,88 persen (yoy).

Ia menilai, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga, investasi, dan net ekspor yang tumbuh positif. Kendati sejumlah indikator menunjukkan pertumbuhan yang positif, namun ada indikator lainnya yang cenderung tumbuh melambat.

Seperti pertumbuhan uang beredar (M2) pada kuartal II-2022 tercatat sebesar 10,6 persen (yoy), melambat dari pertumbuhan di kuartal I-2022 yang sebesar 13,3 persen (yoy).

Penjualan mobil secara ritel juga mencatatkan pertumbuhan yang melambat yakni 8,3 persen (yoy) di kuartal II-2022, dari kuartal sebelumnya tumbuh sebesar 33,7 persen (yoy). Penjualan motor juga terkontraksi -14,9 persen (yoy), lebih dalam dari kuartal sebelumnya yang tercatat -2,4 persen (yoy).

Kemudian dari sisi investasi, tercatat beberapa leading indicator investasi menunjukkan pertumbuhan, meski di antaranya ada juga yang melambat atau terkontraksi.

Seperti investasi bangunan, konsumsi domestik semen pada kuartal II-2022 tercatat -2,4 persen (yoy) dari kuartal sebelumnya tumbuh 4,7 persen (yoy). Lalu impor barang modal tercatat tumbuh 21,3 persen, melambat dari pertumbuhan kuartal sebelumnya yang sebesar 30,7 persen (yoy).

Penjualan listrik PLN juga tumbuh positif 6,4 persen (yoy) meskipun cenderung melambat dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 8,5 persen (yoy). Kendati demikian, penjualan alat berat pada kuartal II-2022 tercatat tumbuh 100 persen, sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi sektor pertambangan.

Sementara itu, dari sisi konsumsi pemerintah juga diperkirakan masih cenderung melambat di kuartal II-2022 dengan laju pertumbuhan -2,36 persen (yoy), meski angka ini membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang terkontraksi -7,74 persen (yoy).

Josua menjelaskan, penyerapan belanja pemerintah pusat sepanjang kuartal II-2022 memang tercatat tumbuh 26 persen (yoy), membaik dari kuartal sebelumnya yang terkontraksi -10,3 (yoy). Namun pertumbuhan belanja pemerintah didorong oleh belanja pembayaran bunga utang.

"Sedangkan pada belanja pegawai dan belanja barang tercatat masih tumbuh negatif yakni -1,7 persen (yoy) dan -12,5 persen (yoy)," tutup Josua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com