Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Optimistis Ekonomi RI Kuartal II-2022 Tumbuh di Atas 5 Persen

Kompas.com - 05/08/2022, 08:24 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 akan di atas 5 persen (year on year/yoy). Proyeksi itu sekaligus melanjutkan kinerja ekonomi di kuartal I-2022 yang tumbuh positif sebesar 5,01 persen (yoy).

Adapun realisasi pertumbuhan ekonomi akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini, Jumat (5/8/2022), yang dijadwalkan pada pukul 09.00 WIB. Jelang rilis data oleh BPS, terdapat beragam proyeksi angka pertumbuhan ekonomi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2022 akan di atas 5 persen karena ditopang oleh kinerja komponen konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor yang tetap terjaga positif.

"Kami memperkirakan kuartal II masih akan tumbuh di atas 5 persen, terutama kuartal I waktu itu 5,01 persen, maka kami memperkirakan kuartal II juga akan bertahan di atas 5 persen," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers hasil rapat KSSK secara virtual di Jakarta, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Riset FEB UI: Pada 2020, Ekosistem Gojek Berkontribusi Rp 249 Triliun ke Ekonomi RI

Menurutnya, konsumsi rumah tangga terpantau masih kuat, tercermin dari Indeks keyakinan konsumen (IKK) yang tercatat di level 128,2 pada Juni 2022, lebih tinggi dari posisi Maret yang sebesar 111. Hal ini menunjukkan masyarakat memiliki optimisme terhadap prospek pemulihan ekonomi.

Sementara itu, untuk realisasi investasi RI juga positif yakni tercatat mencapai Rp 302,2 triliun pada kuartal II-2022, dengan penyumbang utama berasal dari sektor manufaktur. Kinerja ekspor yang positif juga membuat neraca perdagangan surplus mencapai 15,55 miliar dollar AS di kuartal II-2022.

"Investasi meningkat sangat baik, kami memperkirakan akan tumbuh lebih tinggi, dan ekspor tumbuh 40 persen untuk Juni saja. Jadi ini masih tumbuh sangat tinggi dalam satu kuartal," kata Sri Mulyani.

Baca juga: LPEM UI: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II-2022 Diproyeksi 5,07 Persen

Kinerja industri manufaktur topang ekonomi RI kuartal II-2022

Senada, pada kesempatan yang berbeda Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ekonomi RI diproyeksi tumbuh di atas 5 persen pada kuartal II-2022. Optimisme itu ditopang peningkatan konsumsi masyarakat dan membaiknya kinerja industri manufaktur.

Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur dinilai masih ekspansif dan terus menguat menjadi 51,3 pada Juli 2022 dari sebelumnya 50,2 di Juni 2022.

"Pemerintah dengan IKK juga baik dan PMI di 51,3, kami optimistis angkanya (pertumbuhan ekonomi) di atas 5 persen," ujar dia dalam keterangan pers usai rapat di Kantor Presiden, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Ekonomi RI Diproyeksi Tumbuh 4,88 Persen di Kuartal II-2022

 

Pandangan ekonom soal ekonomi RI kuartal II-2022

Ekonom pun memiliki pandangan yang beragam, seperti Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky yang meyakini pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2022 bisa mencapai 5,07 persen (yoy).

Ia mengatakan, kinerja ekonomi RI didukung oleh terjaganya konsumsi rumah tangga. Pelonggaran pembatasan mobilitas bersamaan dengan realisasi vaksinasi yang lebih cepat, telah mendukung pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang signifikan.

Konsumsi rumah tangga juga diperkirakan meningkat di kuartal II-2022 karena adanya momentum Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Pada saat yang bersamaan dengan pemulihan permintaan, kredit terus juga meningkat.

Baca juga: Luhut soal Potensi Resesi: Ekonomi RI Salah Satu yang Terbaik di Dunia

Terjaganya konsumsi rumah tangga setidaknya tercemin dari IKK yang tetap berada di atas 100 atau tepatnya sebesar 128,2. Selain itu, terlihat juga dari penjualan eceran yang tercatat tumbuh 15,4 persen (yoy).

Teuku menilai, aktivitas ekonomi yang cukup baik dari sisi konsumsi dan produksi itu menunjukkan kondisi Indonesia yang masih resilience di tengah situasi global yang terimbas perang Rusia-Ukraina dan lonjakan inflasi global.

"Hal itu mengindikasikan bahwa dari level konsumen, kita masih menduduki optimisme dan sentimen yang cukup resilience terhadap kondisi perekonomian domestik, paling tidak saat ini sampai beberapa waktu mendatang," kata Teuku.

Baca juga: Sri Mulyani Yakin Ekonomi Indonesia Kuartal II-2022 Tumbuh Lebih dari 5 Persen

 

Ekonomi RI Kuartal II-2022 diproyeksi tumbuh 4,88 persen

Kendati demikian, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede berpandangan berbeda. Ia memperoyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 hanya mencapai 4,88 persen (yoy).

Ia menilai, pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga, investasi, dan net ekspor yang tumbuh positif. Kendati sejumlah indikator menunjukkan pertumbuhan yang positif, namun ada indikator lainnya yang cenderung tumbuh melambat.

Seperti pertumbuhan uang beredar (M2) pada kuartal II-2022 tercatat sebesar 10,6 persen (yoy), melambat dari pertumbuhan di kuartal I-2022 yang sebesar 13,3 persen (yoy).

Penjualan mobil secara ritel juga mencatatkan pertumbuhan yang melambat yakni 8,3 persen (yoy) di kuartal II-2022, dari kuartal sebelumnya tumbuh sebesar 33,7 persen (yoy). Penjualan motor juga terkontraksi -14,9 persen (yoy), lebih dalam dari kuartal sebelumnya yang tercatat -2,4 persen (yoy).

Kemudian dari sisi investasi, tercatat beberapa leading indicator investasi menunjukkan pertumbuhan, meski di antaranya ada juga yang melambat atau terkontraksi.

Seperti investasi bangunan, konsumsi domestik semen pada kuartal II-2022 tercatat -2,4 persen (yoy) dari kuartal sebelumnya tumbuh 4,7 persen (yoy). Lalu impor barang modal tercatat tumbuh 21,3 persen, melambat dari pertumbuhan kuartal sebelumnya yang sebesar 30,7 persen (yoy).

Penjualan listrik PLN juga tumbuh positif 6,4 persen (yoy) meskipun cenderung melambat dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 8,5 persen (yoy). Kendati demikian, penjualan alat berat pada kuartal II-2022 tercatat tumbuh 100 persen, sejalan dengan peningkatan kapasitas produksi sektor pertambangan.

Sementara itu, dari sisi konsumsi pemerintah juga diperkirakan masih cenderung melambat di kuartal II-2022 dengan laju pertumbuhan -2,36 persen (yoy), meski angka ini membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang terkontraksi -7,74 persen (yoy).

Josua menjelaskan, penyerapan belanja pemerintah pusat sepanjang kuartal II-2022 memang tercatat tumbuh 26 persen (yoy), membaik dari kuartal sebelumnya yang terkontraksi -10,3 (yoy). Namun pertumbuhan belanja pemerintah didorong oleh belanja pembayaran bunga utang.

"Sedangkan pada belanja pegawai dan belanja barang tercatat masih tumbuh negatif yakni -1,7 persen (yoy) dan -12,5 persen (yoy)," tutup Josua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

Whats New
Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

Whats New
Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program 'Well-Being'

Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program "Well-Being"

Whats New
CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

Whats New
Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

Whats New
Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

Whats New
Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

Whats New
Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

Whats New
3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

Whats New
IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling 'Boncos'

IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling "Boncos"

Whats New
10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

Whats New
Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

Whats New
Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com