Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi RI Tumbuh 5,44 Persen, Lebih Baik Dibandingkan AS hingga China

Kompas.com - 05/08/2022, 15:43 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,44 persen di kuartal II-2022 menunjukkan kinerja perekonomian RI lebih baik dibandingkan sejumlah negara lainnya, termasuk Amerika Serikat (AS) hingga China.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia telah mampu menjaga pertumbuhan ekonominya di kisaran 5 persen selama tiga kuartal berturut-turut. Pada kuartal IV-2021 ekonomi RI tercatat tumbuh 5,02 persen dan kuartal I-2022 tumbuh 5,01 persen.

"Kami lihat pertumbuhan dalam tiga kuartal di atas 5 persen dan masih menunjukkan bahwa dengan pertumbuhan ini kita lebih baik dari negara lain," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (5/8/2022).

Baca juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,44 Persen, Didorong Kinerja Pertambangan dan Momentum Lebaran

Ia pun membandingkan laju ekonomi Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) yang minus 0,9 persen di kuartal II-2022, melanjutkan kontraksi pada kuartal I-2022 yang tercatat minus 1,6 persen.

Selain itu, ada Jerman dengan pertumbuhan ekonomi 1,51 persen di kuartal II-2022, melambat dari kuartal sebelumnya sebesar 3,91 persen. Lalu ekonomi Perancis tumbuh 4,10 persen, lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,90 persen.

Kemudian Singapura ekonominya tercatat tumbuh 4,80 persen, Korea Selatan tumbuh 2,90 persen, Meksiko tumbuh 2,14 persen, dan Taiwan tumbuh 3,08 persen.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Capai 5,44 Persen, Rupiah Perkasa terhadap Dollar AS


Kemudian China mencatat pertumbuhan ekonomi 0,40 persen di kuartal II-2022, melambat dari laju ekonomi kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,80 persen.

"China bersama AS dua engine pertumbuhan ekonomi dunia dalam situasi lemah, impact-nya diharapkan enggak berdampak ke ekonomi ASEAN," kata Airlangga.

Airlangga mengatakan, kinerja ekonomi RI yang positif juga tercermin dari konsumsi rumah tangga yang tumbuh 5,51 persen di kuartal II-2022. Konsumsi rumah tangga kembali menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca juga: BPS Umumkan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,44 Persen, IHSG Dibuka Menguat

"Konsumsi rumah tangga yang tumbuhnya 5,51 persen, itu artinya sudah kembali ke posisi asal, di mana kontribusinya 51,47 persen," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, konsumsi rumah tangga pun tumbuh sebesar 5,51 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan kuartal sebelumnya yang sebesar 4,34 persen.

Menurutnya, pertumbuhan konsumsi rumah tangga sepanjang April-Juni 2022 tersebut didorong oleh momentum Ramadan dan Idul Fitri.

"Terjadi peningkatan aktivitas belanja masyarakat, oleh terutama kelompok menengah atas," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/8/2022).

Di samping meningkatnya konsumsi kelompok menengah atas, konsumsi masyarakat kelompok bawah juga tetap terjaga. Hal ini karena terbantu oleh bantuan sosial (bansos) yang diberikan oleh pemerintah.

Baca juga: BPS: Ekonomi RI Terus Membaik, Kuartal II-2022 Tumbuh 5,44 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com