Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Penduduk Muslimnya Terbesar, tapi Industri Halalnya Tak Masuk 10 Besar...

Kompas.com - 06/08/2022, 15:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Republik Indonesia (RI) merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Merujuk data nationsonline.org, populasi penduduk yang menganut agama Islam di Indonesia tercatat sekitar 84 persen atau 229 juta jiwa. 

Namun, Indonesia bukan negara produsen produk halal terbesar dunia. Bahkan, jalah dari Brasil, Amerika Serikat, hingga Taiwan. Indonesia sendiri, tercatat sebagai negara konsumen terbesar keempat produk halal dunia. 

Hal ini membuat Erick Thohir sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) "gerah" dan merasa perlu terus menjalankan ikhtiar dalam memperkuat perannya untuk mengembangkan dan memperkuat perekonomian dan keuangan syariah di bumi Indonesia.

"Mau sampai kapan market kita hanya menjadi sumber bagi pertumbuhan ekonomi negara lain. 10 besar kita tidak masuk, malah yang masuk Brasil, Amerika Serikat (AS), bahkan Taiwan. Ini harus menjadi introspeksi kita bersama," ujar Erick, dalam Milad 22 Tahun MES, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: RI Tak Masuk 10 Besar Produsen Industri Halal Dunia, Erick Thohir: Mau sampai Kapan jadi Penonton?

Erick bilang, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang besar terhadap perekonomian syariah serta ekosistem industri halal.

"Jangan sampai bangsa kita hanya menjadi market bagi negara lain, jangan sampai bangsa kita hanya jadi penonton. Inilah yang harus kita rajut dan perkuat," kata Erick. 

Erick yakin MES di usianya yang ke-22 dapat membangun sistem ekonomi dan keuangan syariah yang inklusif. MES juga mampu menjadi pendorong bagi wirausaha-wirausaha muslim untuk menjadikan Muslimpreneur yang produktif, menjadi roda penggerak umat di Indonesia.

Baca juga: Wapres: Indonesia Eksportir Produk Halal Terbesar ke Negara OKI

Mayoritas muslim RI jangan hanya jadi buih, tapi jadilah ombak ekonomi...

 

Untuk merealisasikan dan mengakselerasikan hal tersebut, MES bersama BUMN dan masyarakat harus bisa bergotong-royong dan berkolaborasi sehingga kita bisa bersama-sama dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang lebih besar lagi bagi bangsa dan masyarakat.

Mantan Presiden Inter Milan ini yakin, dengan gotong-royong, umat muslim yang mayoritas di negeri ini bukan hanya menjadi buih, melainkan sebagai ombak dalam ekonomi bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Tujuannya untuk mewujudkan Indonesia yang Maju, Makmur, dan Mendunia. Sekali lagi, saya ucapkan selamat ulang tahun ke-22 untuk Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)," tegas Erick.

(Penulis : Kiki Safitri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com