Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Kedinasan Kemenhub Buka 2 Program Magister

Kompas.com - 06/08/2022, 19:45 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politeknik Transportasi Darat Indonesia-Sekolah Tinggi Transportasi Darat (PTDI-STTD) berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang perhubungan transportasi darat dengan membuka program studi pasca sarjana.

Sekolah kedinasan di bawah Badan Pengembangan SDM Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini berkomitmen meningkatkan kualitas SDM melalui jalur akademik dengan memberikan pengatahuan komprehensif di bidang transportasi darat melalui dua program magister yang ditawarkan kepada calon mahasiswa.

Baca juga: Minat Daftar Sekolah Kedinasan Kemenhub? Ini Kuota dan Syaratnya

Direktur PTDI-STTD Ahmad Yani mengatakan, program magister ini memiliki dia program studi, yaitu Pemasaran, Inovasi dan Teknologi serta Teknik Keselamatan dan Resiko.

Mata kuliah jurusan Pemasaran, Inovasi dan Teknologi di antaranya berupa Komunikasi Pemasaran, Riset Pemasaran, Inovasi Teknologi, serta Pemasaran Digital.

Adapun lulusan program studi tersebut dapat berkarir sebagai Brand Account Manager, Direct Marketing Executive, Digital Marketing Executive atau pun Marketing Specialist khususnya di industri transportasi darat.

Baca juga: Cara Melaporkan ASN BKN yang Jadi Guru Bimbel CASN dan Sekolah Kedinasan

Sementara untuk jurusan Teknik Keselamatan Dan Risiko akan mendapat pemahaman tentang pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk menilai keselamatan, risiko, dan keandalan, baik dalam kaitannya dengan desain maupun operasi keselamatan untuk industri transportasi darat dan logistik.

"Masing-masing program studi akan diampu oleh dosen yang berkompeten dengan spesialisasi khusus di bidang transportasi dan bergelar doktor atau profesor serta pakar, tenaga ahli dari Kementerian, Universitas, Lembaga terkait baik dari dalam maupun luar negeri," ujar Ahmad dalam keterangan tertulis, Jumat (5/8/2022).

Baca juga: BKN: PNS Tak Ikut Pelatihan Dasar atau Tak Lolos Passing Grade Bakal Diberhentikan

Dia menjelaskan, kedua program studi tersebut ditujukan khususnya bagi calon peserta di lingkungan Kemenhub yang telah berijazah Diploma IV atau S1 untuk melanjutkan pendidikan pasca sarjana magister terapan dan juga terbuka untuk calon mahasiswa umum yang ingin melanjukan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

"Pada angkatan pertama pada dua program pasca sarjana ini, hanya terdapat 48 bangku bagi calon magister yang dapat mengikuti pendidikan, dimana pada tanggal 15 Agustus 2022 ini merupakan hari terakhir pendaftaran yang hanya bisa dilakukan melalui website resmi kami," jelas dia.

Adapun estimasi waktu untuk menyelesaikan studi magister ini selama 2 tahun, dengan jumlah mata kuliah yang harus diambil sebanyak masing-masing 44 SKS.

Untuk metode pembelajaran PTDI-STTD mengusung metode Blended Learning atau pembelajaran campuran.

Selain itu, PTDI-STTD juga telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk penyelenggaraan penelitian, pendidikan, dan pelatihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com