"Kemudian tumpukan-tumpukan material yang menggangu di pinggir-pinggir, drainase yang tertimbun serta tertutup sehingga menimbulkan banjir, dan juga manajemen keselamatan serta cara kerjanya. Pada intinya itu saja," jelas Plt Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Danis Sumadilaga.
3. Tiang pancang roboh
Salah satu faktor penyebab pembengkakan biaya Kereta Cepat Jakarta Bandung adalah beberapa tiang pancang yang harus dirobohkan dan dibangun ulang karena kesalahan konstruksi.
Beberapa waktu lalu, sebuah video yang menampilkan kecelakaan dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ramai diperbincangkan di media sosial. Pada video itu tampak sebuah pilar proyek kereta roboh, dan menimpa dua ekskavator yang ada di sekitarnya.
Merespons hal tersebut, PT Kereta Cepat Indonesia China langsung memanggil kontraktor yang terlibat dan melakukan investigasi. Perusahaan juga memberi teguran langsung kepada kontraktor terkait agar kejadian serupa tidak terulang.
Baca juga: Bayang-bayang Pinjaman China di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
"PT KCIC tidak mentolerir adanya kesalahan kontruksi yang melebihi dari toleransi yang dipersyaratkan," ujar Presiden Director PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, dalam keterangannya.
Dwiyana menjelaskan, kejadian itu berlangsung saat konstruksi pembongkaran pilar atau pier untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Namun, berdasarkan hasil investigasi perusahaan, proses pembongkaran itu dilakukan tanpa mengikuti standar operasi yang berlaku.
"Kontraktor lalai dalam melaksanakan SOP sehingga pier menimpa ekskavator yang digunakan," kata dia.
"Kami langsung memanggil kontraktor dan memberikan teguran agar semua pekerjaan dilakukan dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh Tim Engineering dan SSHE sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi," tambahnya.
Baca juga: Kilas Balik Kereta Cepat, Bolak-balik Ditolak Jonan saat Jadi Menhub
Terkait dengan kecelakaan yang terjadi di DK 46, Teluk Jambe, Kabupaten Karawang itu, Dwiyana memastikan, tidak ada korban jiwa. Operator di tempat kejadian disebut berhasil menyelamatkan diri.
"Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi Kami. Investigasi mendalam langsung dilakukan dan tinggal menunggu hasilnya," ucap dia.
4. Diprotes warga sekitar proyek
Dampak dari pembangunan mega proyek nasional kereta cepat di Kampung Tegalnangklak, Desa Bunder, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta tak hanya berdampak pada lingkungan, kini tembok-tembok rumah warga mulai retak.
Dikutip dari Tribunnews, pemukiman warga Tegalnangklak terletak sangat dekat dengan lokasi pembangunan kereta cepat, bahkan lokasi pemukiman berada di bawah tebing curam sehingga rawan longsor.
Warga sekitar menyebut, getaran mesin diesel hammer yang memasang tiang pancang (paku bumi) dalam pengerjaan proyek tersebut kerap menimbulkan retakan pada tembok rumah.
Baca juga: Duit Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Menipis, Kini Berharap APBN