Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu ETF dan Bedanya dengan Reksa Dana Biasa

Kompas.com - 07/08/2022, 23:52 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comETF adalah istilah yang mungkin terdengar asing bagi sebagian investor pemula. Padahal, Exchange Traded Fund atau ETF adalah salah satu instrumen investasi yang diperdagangkan di bursa efek.

Apa itu ETF?

Exchange Traded Fund atau ETF adalah jenis reksa dana yang kinerjanya mengacu pada indeks tertentu dan diperjualbelikan layaknya saham di bursa yang dapat dicermati pergerakannya.

Dikutip dari laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), ETF adalah reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek.

Baca juga: Cara Bayar Indihome lewat ATM BCA, BRI, BNI, dan Mandiri dengan Mudah

Meskipun pada dasarnya ETF adalah reksa dana, produk ini diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di bursa efek. ETF adalah penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme saham dalam hal transaksi jual maupun beli.

Dengan kata lain, ETF adalah jenis reksa dana yang langsung dicatat dan diperdagangkan di bursa efek layaknya saham. Karena diperdagangkan di bursa, ETF bisa dibeli setiap saat tanpa harus mendatangi manajer investasi atau agen penjualnya.

Artinya, investor dapat langsung membeli ETF di aplikasi online trading perusahaan sekuritas yang dimiliki dengan mengetikkan kode ETF yang ingin dibeli. ETF adalah salah satu produk pasar modal yang sangat likuid dan terjangkau.

ETF adalah instrumen investasi kolektif seperti halnya reksa dana, namun perdagangannya dilakukan di bursa saham dan dilakukan dengan sistem jam operasional yang sama dengan bursa saham. Untuk itu, perhitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB) ETF dilakukan pula selama jam perdagangan berlangsung.

Baca juga: Watsons 8.8 Shopathon Kembali Digelar, Cek Promonya

ETF adalah reksa dana yang kinerjanya mengacu pada indeks tertentu. ETF ditujukan untuk memperoleh hasil investasi sesuai atau bahkan melampaui kinerja pasar. Karena itu, yang menjadi acuan dari produk ini adalah indeks saham.

Perbedaan ETF dan reksa dana biasa

Meski ETF adalah salah satu jenis reksa dana, namun ada perbedaan mencolok di antara kedua produk ini. Berikut adalah beberapa perbedaan ETF dan reksa dana biasa:

1. Tempat beli

ETF adalah diperdagangan secara langsung di bursa efek seperti saham, sehingga ETF bisa dibeli melalui perusahaan efek (broker). Sedangkan reksa dana adalah dibeli lewat manajer investasi atau agen penjual reksa dana (APERD).

Baca juga: Limit Transfer BRI Berdasarkan Jenis Kartu ATM dan Transaksinya

2. Minimum pembelian

Kedua, perbedaan reksa dana biasa dengan ETF adalah dilihat dari sisi minimum pembelian. Di pasar primer, minimum pembelian ETF adalah 1.000 lot (100.000 unit) dan di pasar sekunder 1 Lot (100 unit). Sedangkan minimum pembelian reksa dana adalah 1 unit.

3. Biaya transaksi

Biaya transaksi ETF adalah sesuai dengan biaya komisi broker/broker fee. Sedangkan biaya transaksi reksa dana dalam hal pembelian dan penjualan kembali umumnya antara 1 hingga 3 persen.

4. Risiko

Risiko transaksi ETF dapat dikontrol (lebih rendah) karena transaksi jual beli ETF adalah dapat dilakukan setiap saat selama jam bursa berlangsung. Anda dapat selalu mengontrol performa instrumen ETF selama jam bursa masih aktif. Sedangkan risiko reksa dana ada pada manajer investasi dari pengelolaan portofolio.

5. Harga

Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/UP) ETF adalah dilakukan setiap saat selama jam perdagangan di BEI. Sedangkan perhitungan NAB/UP reksa dana dilakukan satu kali setelah penutupan jam perdagangan di BEI.

Baca juga: Momen Bahagia Supir Taksi, Bisa Naik Haji hingga Kuliahkan Tiga Anaknya Berkat Blue Bird

Harga ETF dapat dilihat secara langsung (real time) selama jam bursa. Sedangkan harga reksa dana tidak bisa dilihat secara langsung pada saat transaksi. Investor tidak bisa langsung melihat reksa dana yang dibelinya dalam portofolio pada hari transaksi. Karena penghitungan NAB/UP reksa dana melalui proses atau mekanisme yang cukup panjang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com