Underlying ETF adalah indeks acuan, sedangkan reksa dana adalah saham. Settlement ETF T+2 (dua hari setelah transaksi dilakukan), sementara reksa dana T+7 (tujuh hari setelah transaksi dilakukan).
Berikutnya yang membedakan antara reksa dana dan ETF adalah ETF memiliki dealer partisipan. Yaitu anggota bursa yang bekerja sama dengan manajer investasi pengelola ETF untuk melakukan penjualan atau pembelian unit penyertaan ETF. Sedangkan pada reksa dana tidak ada dealer partisipan.
Baca juga: BPKP: Audit Tata Kelola Timah dalam Rangka Perbaikan
Adapun keunggulan investasi pada ETF adalah sebagai berikut:
Keunggulan pertama dari ETF adalah dapat dibeli dan dijual kapan pun selama jam perdagangan seperti halnya saham.
Kedua, keunggulan dari ETF adalah dari sisi biayanya. Management fee ETF relatif lebih rendah dibanding reksa dana. Selain itu, biaya transaksi ETF di pasar sekunder sesuai dengan komisi broker, dan risiko rendah karena likuiditas terjamin.
Keunggulan lain dari ETF adalah cakupannya luas. Punya 1 ETF artinya sama dengan punya puluhan saham-saham unggulan. ETF yang ditawarkan juga variatif. Per Mei 2021, ada 47 produk ETF yang tercatat di bursa.
Baca juga: Cara Bayar Pembelian Beli Emas Antam di Bank BCA
Selain itu, keunggulan lain dari ETF adalah transparan. Informasi mengenai ETF dan saham-sahamnya dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
Pengelolaan ETF untuk jangka pendek dilakukan oleh manajer investasi melalui trading secara aktif. Manajer investasi memegang peran penting untuk mengelola struktur indeks agar melampaui indeks acuan.
Oleh sebab itu, pengelolaan aktif ini berguna untuk keuntungan yang lebih banyak dalam jangka pendek.
Lain hal dalam pengelolaan ETF pasif yang berguna untuk jangka panjang. Pengelolaan ETF pasif dilakukan dengan mengikuti indeks acuan.
Manajer Investasi lebih jarang bertransaksi karena struktur ETF-nya diganti hanya ketika bursa memberikan pengumuman pergantian indeks.
Baca juga: Cara Cek Tagihan Listrik lewat PLN Mobile, Mudah dan Praktis
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, meski memiliki banyak kelebihan, namun ETF juga memiliki kekurangan. Adapun kekurangan ETF adalah sebagai berikut:
Ketika Investor menjual Reksa dana ETF-nya di bursa efek, terdapat biaya pajak yang harus dibayarkan kepada Pemerintah. Besar pajaknya adalah final 0,1 persen dari nilai penjualan.
Ketentuan tersebut tidak lagi melihat apakah investor mendapatkan keuntungan atau kerugian dari penjualannya. Tentu saja hal ini berbeda bila kamu membeli reksa dana yang bukan objek pajak.
Dalam ETF, terdapat selisih antara harga jual dan harga beli unit penyertaan. Tentu berbeda dengan Reksa dana biasa yang selalu dibeli dan dijual kembali pada NAB. Investor ETF yang menjual unit pernyertaannya harus menanggung biaya yang merupakan selisih antara harga jual dan harga beli.
Baca juga: Luhut Beberkan Data-data, Bantah Indonesia Dikontrol China
Demikian penjelasan singkat tentang apa itu ETF, keunggulan, dan bedanya dengan reksadana biasa. ETF adalah salah satu jenis instrumen investasi yang menjadi pilihan investor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.