Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Program BUMN Jadi Penggerak Ekonomi Desa

Kompas.com - 08/08/2022, 10:59 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, beberapa program yang dijalankan BUMN berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurut Erick program tersebut berdampak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.

Program BUMN hadir menjadi penggerak ekonomi desa yang akan berdampak signifikan terhadap kelangsungan energi di daerah sekaligus penyerapan tenaga kerja, terutama oleh pengusaha menengah dan pengusaha daerah,” kata Erick dalam siaran pers, Senin (8/8/2022).

Mantan Presiden Inter Milan tersebut mengungkapkan, pertumbuhan positif ini juga berpotensi menggairahkan sektor riil Indonesia di tengah kondisi perekonomian global yang masih penuh tekanan.

Baca juga: PLN Kirim Surat kepada 20 Perusahaan terkait Sertifikat EBT

"Proyek dan program BUMN yang hadir di tengah pandemi mempunyai dampak positif dalam menjaga daya beli dan meningkatkan aktivitas belanja masyarakat. Hasilnya konsumsi rumah tangga terus meningkat dari -5,52 persen yoy di kuartal II 2020 menjadi 5,51 persen YoY pada kuartal II 2022," ujar dia.

Erick menyampaikan BUMN juga turut berkontribusi untuk mencapai target inklusi keuangan nasional sebesar 90 persen pada tahun 2024 melalui Pendirian Holding Ultra Mikro (UMi). Kontribusi Holding UMi untuk mencapai target tersebut adalah sebesar 70 persen.

Erick menerangkan, pada awal pendirian Holding UMi, dengan optimalisasi nasabah kelolaan PNM - Pegadaian dan potensi 30 juta nasabah yang selama ini belum terlayani, Holding UMi mampu menambah nasabah baru hingga 55 juta nasabah.

Baca juga: Lelang Rumah Murah di Bekasi, Harga Limit Mulai Rp 99 Juta


"Sehingga nantinya pada tahun 2024, total 121,6 juta nasabah (70 persen inklusi keuangan nasional) akan terlayani oleh Holding UMi," ucap Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut.

Erick mengatakan, BUMN juga berupaya meningkatkan perekonomian lewat peran penting BUMN di beberapa sektor ekonomi, seperti transportasi dan pergudangan tumbuh 21,27 persen YoY pada kuartal II 2022.

“Peningkatan ini juga merupakan kontribusi dan sukses dari BUMN di klaster logistik, pelonggaran mobilitas dan daya beli yang terjaga mendorong akselerasi konsumsi masyarakat dan aktivitas produksi,” lanjutnya.

Menurut dia, mobilitas masyarakat sepanjang kuartal II 2022 meningkat pesat utamanya didorong oleh pelonggaran syarat perjalanan serta momen hari raya Idul Fitri dimana jumlah penumpang di seluruh moda transportasi mengalami peningkatan.

Tercatat sepanjang Januari-Juni 2022, pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 18,15 juta orang atau naik hampir 100 persen dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 9,1 juta orang.

“Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan adalah suksesnya Kementerian BUMN dalam melaksanakan program Mudik Bersama. BUMN dipastikan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat untuk menjaga kelancaran perjalanan," ucap Erick.

Baca juga: Sido Muncul Ajak Penderita Bibir Sumbing Tersenyum Kembali

Beberapa program BUMN lain seperti Program Mekaar jadi fasilitas untuk pemberdayaan UMKM perempuan. Program ini diklaim telah mampu menciptakan lapangan kerja setidaknya bagi 12,7 juta ibu-ibu di tahun 2021 di berbagai wilayah dan akan terus didorong hingga mencapai 20 juta nasabah pada tahun 2024.

Pupuk Indonesia melalui Program Makmur yang merupakan pendampingan budidaya tani melalui ekosistem yang terintegrasi untuk pemberdayaan petani hingga kini diklaim telah mencapai 148.127 hektare (Ha) lahan bersama 117.995 petani.

Kemudian, Program Padi UMKM juga menjadi jembatan untuk mempertemukan UMKM ke dalam ekosistem pengadaan BUMN telah mencapai total nilai transaksi Rp 18 triliun bersama 12.960 UMKM per kuartal II-2022.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com