Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I-2022, Laba Bersih UOB Group Naik Tipis

Kompas.com - 08/08/2022, 16:35 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - UOB Group mengantongi laba bersih sebesar 2,018 miliar dollar Singapura (SGD), atau setara Rp 21,5 triliun di Semester I-2022. Capaian ini meningkat tipis dari Semester I-2021 yang sebesar 2,011 miliar dollar Singapura.

Perolehan laba terbesar terjadi di Kuartal II-2022 yang mencapai 1,1 miliar dollar Singapura atau naik 11 persen dibanding Kuartal II 2021.

Deputy Chairman and Chief Executive Officer UOB Group Wee Ee Cheong mengatakan, perolehan laba bersih ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang sebesar 3,54 miliar dollar Singapura (Rp 38,18 triliun), atau naik 14 persen dari pendapatan bunga di Semester I 2021 yang sebesar 3,10 miliar dollar Singapura.

Baca juga: Bangkit Jelang Penutupan, IHSG Ditutup Menguat Tipis

Pertumbuhan pendapatan bunga bersih tersebut karena margin bunga bersih naik 7 bps. Ditambah dengan adanya pertumbuhan pinjaman yang sehat sebesar 8 persen, terutama dari peningkatan pinjaman modal kerja dan hipotek.

Di sisi lain, pendapatan bersih perseroan justru mengalami penurunan dari 1,2 miliar dollar Singapura di Semester I 2021 menjadi 1,1 miliar dollar Singapura (Rp 11,8 triliun) di Semester I 2022.

"Kami telah menghasilkan keuntungan yang stabil, hal ini didukung dengan pendapatan bunga bersih yang lebih tinggi dari perkiraan yang didorong kenaikan suku bunga dan pengelolaan neraca aktif UOB. Kenaikan suku bunga diatur untuk lebih meningkatkan margin kami pada tahun ini," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (8/8/2022).

Sementara itu, pendapatan Wholesale Banking UOB Group di periode ini juga meningkat 16 persen secara tahunan menjadi 2,9 miliar dollar Singapura. Lantaran adanya peningkatan margin dan pertumbuhan pinjaman dari modal kerja jangka pendek dan kesepakatan pasar modal utang.

Biaya pinjaman dan investasi mencapai rekor baru di periode ini karena UOB Group mendukung klien bisnisnya dalam upaya ekspansi regional.

Baca juga: Hubungan China dan Taiwan Memanas, RI Dinilai Bisa Lakukan Penetrasi Ekspor

Hal ini tercermin dalam pendapatan antar negara UOB Group yang mampu tumbuh sebesar 13 persen secara tahunan di tengah tantangan jangka pendek yang timbul akibat ketidakpastian makroekonomi di seluruh dunia.

Namun di periode ini pendapatan group retail turun 3 persen dari tahun sebelumnya menjadi 1,7 miliar dollar Singapura. Hal ini dipengaruhi momentum investasi yang lebih lemah karena investor kini kian berhati-hati di tengah ketidakpastian pasar.

Kendati demikian, aset yang dikelola dari nasabah kelas atas tetap stabil di posisi 138 miliar dollar Singapura atau setara Rp 1.488 triliun.

Kemudian, deposito UOB Group mencatat peningkatan margin dan pertumbuhan volume di pasar-pasar utama pada negara representatif, sedangkan penggunaan kartu kredit mencatat pertumbuhan yang kuat menyusul bangkitnya perekonomian di kawasan serta diperbolehkannya kembali masyarakat untuk bepergian.

Dia mengatakan, UOB Group terus memperluas portofolio keberlanjutannya melalui produk, solusi, dan inisiatif baru di Semester I 2022.

Saat ini portofolio pembiayaan berkelanjutan UOB Group naik menjadi 20 miliar dollar Singapura dan total aset yang dikelola dalam investasi yang berfokus pada lingkungan, sosial, dan tata kelola mencapai 11,7 miliar dollar Singapura per 30 Juni 2022.

"Potensi jangka panjang wilayah kami tetap menjanjikan. Dengan dukungan neraca kami yang kuat, posisi modal dan likuiditas yang sehat serta pendekatan yang hati-hati, kami berada di posisi yang baik untuk menghadapi tantangan jangka pendek dengan dengan nasabah dan masyarakat," tutur Wee.

Baca juga: Berencana IPO, Rohartindo Nusantara Kelebihan Permintaan 106,89 Kali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com