Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Salah Satu Prioritas BUMN adalah Berpihak pada UMKM

Kompas.com - 09/08/2022, 11:40 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan keberpihakannya terhadap sektor UMKM. Dia mengatakan, UMKM menjadi salah satu prioritas yang ditetapkan BUMN karena berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44 persen yoy pada triwulan II 2022. Erick menilai hal ini akan berkorelasi langsung dengan peningkatan daya saing UMKM.

"Keberpihakan kepada UMKM menjadi bagian terpenting dalam upaya Indonesia membangun ekonomi kerakyatan," ujar Erick dikutip dalam siaran persnya, Selasa (9/8/2022).

Baca juga: Kata Erick Thohir, Ini Peran BUMN untuk Ekonomi Indonesia

Mentan presiden Inter Milan ini juga menyebut bahwa UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Pasalnya, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) jumlah UMKM di tanah air mencapai sekitar 65 juta pelaku dan menyumbang 62 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau senilai Rp 8.574 triliun.

"Jangan lupa, UMKM sukses menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar yakni sekitar 97 persen dari daya serap dunia usaha pada 2020," lanjutnya.

Erick menilai ketahanan perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global tidak terlepas dari peran BUMN yang sehat sebagai motor pemulihan ekonomi nasional. Menurut Erick, pertumbuhan ekonomi yang besar akan terasa percuma jika tak diiringi dengan peningkatan daya saing di sektor UMKM.

"Kementerian BUMN memprediksi total aset BUMN telah mencapai sekitar Rp 9.000 triliun di 2021 atau sekitar 53% dari PDB. BUMN yang sehat membantu mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berbasis adil dan makmur. Masyarakat yang makmur mampu meningkatkan perekonomian Indonesia," jelasnya.

Saat ini, porsi pembiayaan untuk UMKM di Indonesia baru sekitar 20 persen atau masih tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Singapura yang sudah sebesar 39 persen, Malaysia dan Thailand yang sebesar 50 persen, atau dengan Jepang yang mencapai 65 persen dan Korea Selatan dengan 80 persen.

"Pak Presiden bertekad pembiayaan perbankan sektor UMKM dapat mencapai 30 persen pada 2024 dan terus meningkat hingga 50 persen," lanjutnya.

Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) terus mendorong BUMN untuk meningkatkan akselerasi dalam membantu UMKM naik kelas, baik lewat program kredit usaha rakyat (KUR) hingga platform Pasar Digital (PaDi) UMKM.

Hingga saat ini, kontribusi bank-bank pelat merah atau (Himbara) terhadap KUR nasional sudah mencapai Rp 260 triliun atau 92,4 persen dari total KUR yang sebesar Rp 282 triliun.

"Padi UMKM sebagai jembatan untuk mempertemukan UMKM ke dalam ekosistem pengadaan BUMN telah mencapai total nilai transaksi Rp 18 triliun bersama 12.960 UMKM per TW II 2022," tambah dia.

Baca juga: Erick Thohir Beberkan Alasan Pemerintah Ngotot Pakai APBN untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com