Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Rusun Mangkrak Lokasi Syuting Pengabdi Setan 2, Ini Kata Kementerian PUPR

Kompas.com - 09/08/2022, 13:44 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lokasi syuting film Pengabdi Setan 2 Communion diburu penonton filmnya. Lokasi film merupakan sebuah rusun yang telah terbengkalai selama 15 tahun. Hal tersebut kian menambah kesan horor dari film besutan Joko Anwar tersebut.

Adapun, lokasi syuting film Pengabdi Setan 2 Communion berada di rumah susun sederhana milik (rusunami) yang terletak di belakang Pasar Sumber Artha, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Jawa Barat.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, bangunan tersebut merupakan bagian dari program 1.000 Tower Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera).

Baca juga: Syuting Film Pengabdi Setan 2: Communion di Rusun Dilakukan sejak 2020

Pada mulanya, rusun tersebut merupakan program bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Tujuannya, agar mereka memiliki hunian yang terjangkau.

Sedikit informasi, Kemenpera sendiri telah digabung menjadi Kementerian PUPR sejak tahun 2014 sampai sekarang.

"Pada tahun 2007, Kemenpera memiliki Program 1.000 Tower Rusun. Pada saat itu, Kemenpera mengidentifikasi pengembang mana yang bisa mengikuti program itu. Jadi program itu mixed ada yang APBN ada yang non APBN, artinya investasi dari swasta," kata dia kepada Kompas.com, Senin (8/8/2022).

Pembangunan rusun tersebut, Endra bilang, dilaksanakan oleh salah satu pengembang swasta. Sedangkan dana pembangunan didanai oleh non APBN atau dana swasta.

"Jadi programnya program pemerintah, uangnya punya investor," kata dia.

Di tengah jalan, Endra menduga, pengembang rusun tersebut menemui kesulitan untuk menyelesaikan pembangunannya.

"Dugaan saya pada saat itu pengembanganya kesulitan untuk membiayai pembangunan rusunnya. Jadi memang kami sebut mangkrak kalau tidak ada kelanjutan, salah satunya karena pendanaanya habis," urai dia.

Baca juga: Milenial Mulai Dominasi Pembelian Rumah Tapak dan Rusun

Lebih lanjut, Endra menjelaskan, sejak tahun 2015 Program 1.000 Tower sudah tidak ada lagi dan berganti dengan Program Sejuta Rumah.

"Itu kan tidak menggunakan APBN jadi tidak ada sangkut-pautnya dengan dana pemerintah. Ya nggak (mengawasi lagi). Itu risiko, cuma dia ikut di dalam program 1.000 Tower," ucap dia.

Endra menyebut, pembangunan rusun tersebut dapat dilanjutkan dengan beberapa kondisi.

"Misalnya ada permintaan dari pihak swasta menyerahkan ke pemerintah Kabupaten atau Pemerintah Kota Bekasi dan berkirim surat ke kementerian PUPR minta untuk diselesaikan ya itu baru kami bisa (melanjutkan pembangunan)," tandas dia.

Baca juga: Selain Santri, Kementerian PUPR Juga Bangun Rusun bagi ASN dari Luar Daerah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com