Saat ini luas lahan sorgum di Kabupaten Sumba Timur mencapai 60 hektare dengan produktivitas sebesar 5 ton per hektare.
Baca juga: Sorgum, Komoditas Pengganti Gandum Impor yang Diidamkan Jokowi
Meski masih tergolong uji coba, petani dapat menghasilkan pendapatan sekitar Rp 50 juta per hektare dalam satu tahun atau Rp 4 juta lebih per bulan.
Jokowi pun telah memerintahkan Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Bupati Sumba Timur Khristofel Praing untuk memperluas lahan yang bisa ditanami sorgum.
"Kita akan perbesar tanaman sorgum ini di Provinsi NTT dengan harapan kita miliki alternatif pangan dalam rangka (mengatasi) krisis pangan dunia. Kalau kita ada berlebih, ada stok, justru ini yang akan kita ekspor," kata Jokowi.
Adapun tanaman sorgum dinilai menjadi alternatif sumber pangan selain beras dan jagung, guna menghadapi krisis pangan.
Sebelumnya sejak pandemi Covid-19 merebak, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) telah memperingatkan agar setiap negara memiliki rencana dalam menjaga kelancaran rantai pasok makanan demi mengantisipasi potensi krisis pangan.
Baca juga: Dilema Kereta Cepat China: Pilih yang Murah, Hasilnya Tetap Mahal
(Penulis: Elsha Catherina | Editor: Akhdi Martin Pratama)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.