Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Kinerja, Mitratel Tawarkan Skema Bisnis Atraktif untuk Semua Operator Telekomunikasi

Kompas.com - 10/08/2022, 12:15 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Dayamitra Telekomunikasi, Tbk (MTEL) atau Mitratel menawarkan skema bisnis yang atraktif untuk seluruh operator telekomunikasi. Skema bisnis yang dimaksud adalah solusi total yang terdiri dari tower leasing, connectivity dan power to tower.

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, pihaknya telah menyediakan skema bisnis yang atraktif berupa tower leasing, connectivity dan power to power yang bisa ditawarkan kepada operator telekomunikasi dengan skema bundling dan solusi total.

Sehingga, operator telekomunikasi hanya perlu menentukan tower yang diinginkan
dan akan disiapkan semua sarana penunjangnya. Hal ini diharapkan dapat memudahkan operator untuk meningkatkan layanannya kepada masyarakat di seluruh Indonesia.

Baca juga: Akuisisi 6.000 Tower Telkomsel, Kini Mitratel Miliki 34.800 Menara Telekomunikasi

"Setelah akuisisi 6.000 menara maka jumlah kepemilikan menara Mitratel sampai 31 Juli 2022
menjadi lebih dari 34.800 menara atau menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Pengalihan
kepemilikan ini memberikan dampak potensi yang sangat besar kepada operator telekomunikasi untuk memperkuat dan memperluas layanannya karena tower-tower tersebut
sebelumnya eksklusif hanya untuk Telkomsel dan sekarang dapat dimanfaatkan oleh semua
operator dan skema bisnis yang sangat menarik" ujar Teddy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/8/2022).

Teddy menambahkan, pasca akuisisi menara ini Mitratel akan meningkatkan tenancy ratio
secara agresif dan perluasan layanan termasuk portfolio bisnis pendukung (tower ecosystem)
agar dapat menciptakan nilai yang lebih besar bagi pelanggan.

Mitratel berinisiatif untuk mengimplementasikan marketing analytics dalam aktivitas pemasaran dan penjualan, memanfaatkan solusi small cell untuk 5G, serta memperkuat kemitraan dengan pemilik lahan.

Baca juga: Mitratel Berpotensi Raup Pendapatan Rp 6,9 Triliun dalam Waktu 10 Tahun ke Depan

Diharapkan, hal ini akan mendorong Mitratel sebagai tower provider pilihan utama pelanggan, bukan hanya karena ketersediaan tower di setiap titik kebutuhan pelanggan, tetapi juga karena memberikan nilai lebih dalam mendukung bisnis pelanggan dan juga lingkungan sekitar menara.

"Dengan semakin luas jangkauan dari layanan operator yang memanfaatkan tower Mitratel,
maka pada akhirnya akan memacu pemanfaatannya untuk menggerakkan perekonomian
nasional, termasuk pengembangan start up dan sektor usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) di seluruh Indonesia," kata Teddy.

Baca juga: Pendapatan Tumbuh 15,5 Persen, Mitratel Bukukan Laba Bersih Rp 892 Miliar pada Semester I-2022

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com