Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Khawatir Anggaran Subsidi BBM Makin Membengkak, Ini Sebabnya

Kompas.com - 10/08/2022, 20:47 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati khawatir anggaran untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar bakal terus bertambah alias membengkak.

Hal itu seiring dengan makin menipisnya kuota BBM subsidi akibat meningkatnya konsumsi masyarakat.

"Kalau di APBN yang 2022, kita sudah minta ke DPR untuk menaikkan subsidi yaitu Pertalite, Solar, elpiji, dan listrik. Jumlah tambahan subsidinya Rp 349,9 triliun. Sehingga total seluruh subsidinya Rp 502 triliun," ujar Sri Mulyani dalam peluncuran Dukungan Mobil Listrik Toyota untuk KTT G20 di Jakarta, Rabu (10/8/2022).

Baca juga: Konsumsi Pertalite dan Solar Meningkat, Kuota BBM Subsidi Menipis

Dia menyebutkan, angka Rp 502 triliun tersebut berdasarkan kuota Pertalite sebesar 23 juta kilo liter.

"Sekarang sampai Juli, volumenya banyak banget naik. Sehingga estimasi Menteri ESDM dan DPR waktu itu realisasinya bisa sampai 28 juta kilo liter. Padahal kita anggarannya hanya untuk 23 juta kilo liter. Ini kan berarti akan ada tambahan di atas Rp 502 triliun yang sudah kita sampaikan," ucap dia.

"Belum harga minyaknya sendiri yang kita asumsikan di APBN kan basisnya 100 dollar AS per barrel. Kemarin pernah 120 dollar AS, jadi itu akan menambah tekanan," tambah Sri Mulyani.

Maka dari itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini meminta kepada PT Pertamina (Persero) untuk mengendalikan penyaluran subsidi BBM bersubsidi.

"Ini subsidi bergerak terus, karena harga bergerak terus, baik volume dan harga. Jadi, tentu saya berharap Pertamina untuk betul-betul mengendalikan volumenya," ujarnya.

"Supaya APBN tidak terpukul oleh 3 hal yaitu volume naik yang dari yang dikuotakan atau dijatahkan, harganya lebih tinggi dari yang sudah kita estimasikan, nilai tukar kita kan agak berbeda asumsinya. Kemarin Rp 14.450 per dollar AS, sekarang sudah bikin Rp 14.700 per dollar AS," lanjut Sri Mulyani.

Menkeu pun khawatir volume subsidi BBM Pertalite dan Solar akan makin meningkat pada pada semester II 2022. Oleh karena itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

"Itu semuanya memberikan tekanan pada APBN Kita di 2022 ini, meskipun APBN-nya bagus, surplus sampai Juli, tapi tagihannya ini nanti yang kalau volume enggak terkendali akan jadi lebih besar di semester 2. Itu yang sedang kita bahas dengan Pertamina, Pak Erick, Menteri ESDM," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Pembelian BBM Subsidi Pakai MyPertamina, Apakah Mobil LCGC Boleh Beli Pertalite?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com