Rupiah Menguat, Dollar AS di Bawah Level 14.800

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada Kamis (11/8/2022) terus bergerak menguat sejak pembukaan perdagangan hingga sesi perdagangan siang hari. Ini selaras dengan merosotnya indeks dollar AS, pasca pengumuman data inflasi Negeri Paman Sam.

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 14.815 per dollar AS, menguat signifikan dibanding level penutupan sebelumnya sebesar Rp 14.870,5 per dollar AS.

Terpantau nilai tukar rupiah terus bergerak di zona positif, di mana sampai dengan pukul 11.50 nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berada pada posisi Rp 14.793 dollar AS, meningkat 77,5 poin atau 0,52 persen.

Baca juga: Pasca-pengumuman Inflasi, Wall Street Ditutup Melesat

Sebagai informasi, US Bureau of Labour Statistics melaporkan, indeks harga konsumen AS pada Juli meningkat 8,5 persen secara tahunan (year on year/yoy). Meskipun relatif masih tinggi, realisasi tersebut masih lebih rendah 0,2 persen dari proyeksi pasar.

Selain itu, data inflasi juga menunjukan, harga bahan bakar minyak (BBM) di AS turun signifikan. Data US Bureau of Labour Statistics menunjukan, harga BBM anjlok hampir 20 persen.

Perlambatan laju inflasi dan menurunnya harga BBM membuat pasar semakin yakin, bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan intensitasnya dalam kebijakan suku bunga acuan. Pasalnya, kebijakan moneter The Fed merupakan instrumen utama dalam mengendalikan inflasi.

Namun demikian, pasar masih harus menunggu pertemuan The Fed pada September mendatang. Sebab, The Fed sempat menyatakan, diperlukan penurunan laju inflasi selama beberapa bulan, untuk menurunkan agresivitas pengetatan moneter.

Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 14.870,5 per Dollar AS