JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menandatangani nota kesepahaman di Hotel Melia Purosani, Yogyakarta, pada Kamis, (11/8/2022).
Nota kesepahaman tersebut terkait sinergi pengembangan dan pemberdayaan ekonomi umat melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"MoU ini merupakan sinergi untuk mengembangkan dan memberdayakan ekonomi umat. Salah satunya, agar UMKM santri naik kelas," kataZulkifli Hasan melalui keterangan pers tertulis.
Baca juga: Pantau Bapok di Pasar Raya Padang, Mendag Zulhas: Stok Melimpah, Harga Cenderung Turun
Zulhas sapaan akrabnya ini memaparkan, pada 2021, UMKM berkontribusi dominan terhadap produk domestik bruto (PDB) dan menyerap sebagian besar tenaga kerja.
Menurutnya, UMKM adalah tulang punggung perekonomian yang perlu didukung dari berbagai lini agar naik kelas demi memperkuat perekonomian Indonesia.
"Dalam mendukung kemajuan UMKM, Kementerian Perdagangan memiliki berbagai fasilitas berupa program pembinaan, pelatihan, dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas SDM, kapasitas bisnis, dan akses pasar UMKM," ungkapnya.
Baca juga: Ini Strategi Mendag Zulhas Kerek Harga Tandan Buah Segar Kelapa Sawit
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) menyebutkan beberapa strategi Kementerian Perdagangan untuk memajukan UMKM. Pertama, mendukung percepatan digitalisasi dengan menargetkan 1.000 pasar dan 1 juta pedagang UMKM termasuk warung pangan di seluruh Indonesia.
Kedua, menyediakan ruang usaha dan/atau ruang promosi untuk pemasaran produk dalam negeri, paling sedikit 30 persen dari luas area pusat perbelanjaan. Ketiga, mendukung target program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) sehingga banyak UMKM bergabung platform digital.
Sebagai upaya mendorong UMKM naik kelas, Kemendag juga memfasilitasi pelaku UMKM melalui berbagai program. Antara lain bimbingan teknis pengembangan dan desain produk, pelatihan, serta pendampingan untuk menjadi UKM ekspor percepatan akses pasar melalui berbagai kegiatan promosi di dalam negeri dan luar negeri baik secara daring di lokapasar maupun secara luring, serta bantuan sarana perdagangan berupa perbaikan warung kelontong mart dan pesantren mart.
Baca juga: Digitalisasi UMKM dan Pemulihan Ekonomi Nasional
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf meyakini nota kesepahaman tersebut cukup menarik dan dapat segera diwujudkan.
"Dengan memotong rantai distribusi, UMKM santri dapat tumbuh, bahkan memperluas akses pasar," tutur Gus Yahya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.