Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laptop Merah Putih Diharapkan Bisa Diproduksi secara Massal

Kompas.com - 12/08/2022, 20:03 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dinilai boleh berbangga karena Laptop Merah Putih buatan dalam negeri telah menjadi salah solusi digital untuk pendidikan dan didistribusikan ke berbagai kampus di pelosok Indonesia.

Laptop Merah Putih yang digarap secara konsorsium dengan beberapa kampus ini diyakini akan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebagai proyek strategis yang didanai oleh negara.

Menurut Dosen Teknik Elektro Institut Sepuluh November (ITS) Ahmad Affandi, mayoritas perguruan tinggi belum memiliki pengalaman menghitung TKDN dan proses elektronika. Perguruan tinggi baru terbiasa merealisasikan produksi dengan jumlah yang terbatas. Ia berharap laptop ini dapat diproduksi massal.

"Jika ingin produk ini dapat berkompetisi dengan baik, maka harus bersedia memproduksi dengan jumlah yang jutaan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (12/8/2022).

Baca juga: Kunjungi Surabaya, Wamendag Temukan Harga Minyak Goreng Curah Sudah di Bawah Rp 14.000

Penelitian ini dimulai dari laptop dan tablet merah putih. Hal yang cukup penting untuk dipertimbangkan adalah spesifikasi laptop, sub-komponen, desain dan penyiapan rancangan.

"Laptop ini juga mempertimbangkan produksi dan kita harus mengikuti alur industri bagaimana laptop ini dibuat. Ada sertifikasi untuk mobile service, Integrated Marketing Communication (IMC), dan sertifikasi TKDN," lanjut Ahmad.

Dalam konsorsium Laptop Merah Putih, ITS memilih membuat peralatan elektronik karena jumlah kebutuhan akan hal tersebut cukup banyak. Harapannya apabila ada pendanaan di kemudian hari, akan meningkatkan TKDN Laptop Merah Putih.

Dalam pembuatan laptop ini juga turut serta sepuluh peserta magang dan Student Independent Bersertifikat (MSIB) dari lima kampus yaitu ITS, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Telkom University.

Baca juga: Bahlil: Konyol, Sebagian Izin Usaha Pertambangan Digadaikan di Bank

Mahasiswa yang tergabung difasilitasi pelatihan dari industri agar memiliki pengalaman yang dapat berguna di kemudian hari. Diharapkan laptop ini tidak hanya berhenti dalam satu penelitian sehingga tercipta produk yang kolaboratif dengan industri hingga mendapat lisensi.

"Institut Teknologi Sepuluh November sudah menunjukkan bahwa perguruan tinggi itu mampu menjalani proyek, untuk masalah programming sudah mampu karena sudah pernah belajar kurang lebih dalam satu tahun. Kegiatan ini sudah mendapatkan sertifikasi serta untuk mengembangkan proyek ini tergantung bagaimana mengkoordinasikannya dengan pemerintah, bisnis dan pendidikan agar cycle ini tetap berjalan," pungkas Ahmad.

Sebagaimana diketahui, pemerintah bersama perguruan tinggi tengah menggarap proyek pembuatan laptop Merah Putih dengan merek Dikti Edu. Laptop ini pun rencananya akan mulai dipasarkan di dalam negeri pada 2022.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud-Ristek, Paristiyanti Nurwardani sebelumnya menjelaskan, laptop buatan anak dalam negeri tersebut dibanderol dengan harga yang beragam bergantung pada tipenya.

Adapun hargaya mulai dari sekitar Rp 5 juta hingga Rp 7,5 juta per unit. Rencananya pada tahap awal, konsorsium akan memproduksi 10.000 laptop Merah Putih dengan harga Rp 5 juta per unit di tahun ini.

Baca juga: Pemerintah Cabut 2.065 Izin Usaha Pertambangan Seluas 3,1 Juta Hektar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com