Namun ada koneksi tidak langsung antara bandara dengan maskapai yang pengaruhnya sangat besar.
Contohnya jam operasional bandara yang berpengaruh terhadap frekuensi pergerakan pesawat maskapai penerbangan.
Semakin lama jam operasional bandara, semakin banyak frekuensi penerbangan pesawatnya. Maskapai pun bisa menjual tiket lebih banyak untuk ke berbagai rute atau menambah frekuensi penerbangannya.
Karena jumlah penerbangan lebih banyak, maka utilisasi pesawat juga akan lebih besar. Dengan biaya sewa yang sama, sebuah pesawat akan lebih menguntungkan jika banyak diterbangkan daripada diparkir di bandara.
Perlu diingat, hampir separuh penerbangan nasional menggunakan bandara ini. Karena sifat operasional penerbangan itu konektivitas antar dua bandara (bandara asal dan bandara tujuan), maka operasional Bandara Soekarno-Hatta juga memengaruhi operasional bandara lain.
Saat ini di Bandara Soekarno-Hatta mempunyai tiga runway dengan total pergerakan pesawat yang dapat dilayani mencapai 1.100 pergerakan per hari atau rata-rata 45 pergerakan per jam.
Namun sayangnya, akibat terdampak pandemi Covid-19, pada tahun 2020-2021, pergerakan pesawat dan penumpang di bandara ini berkurang drastis hingga hanya tinggal 30 persen - 40 persen.
Pemasukan bandara menurun. Untuk mengurangi biaya dan kerugian, AP II mengurangi operasional bandara. Beberapa terminal penumpang ditutup dan runway yang digunakan hanya 1.
Namun seiring dengan berakhirnya pandemi dan jumlah penumpang yang kembali meningkat, ada baiknya operasional Bandara Soekarno-Hatta juga dinormalkan lagi.
Slot penerbangan bisa ditambah lagi hingga mendekati 1.100 slot yang ada, dengan mengaktifkan lagi runway yang ditutup.
Dengan demikian antrean pesawat, baik yang mau masuk maupun keluar bisa dikurangi. Jika penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta lancar, maka penerbangan di bandara lain yang terkoneksi juga akan lancar.
Namun jika terjadi kemacetan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, maka bisa dipastikan penerbangan di bandara lain juga akan terlambat.
Jika jam operasional bandara lain itu sudah selesai, bisa jadi pesawat yang terlambat datang akan dikenakan biaya tambahan. Biaya tambahan ini akan dimasukkan maskapai pada harga tiket sehingga menjadi lebih mahal.
Namun jika penerbangannya lancar di jam operasional bandara, maka tidak ada biaya tambahan. Bahkan maskapai bisa saja menambah penerbangan sehingga pendapatannya bertambah dan harga tiket jadi lebih murah.
Begitulah kira-kira gambaran umum hubungan antara operasional bandara dan maskapai yang dapat menurunkan harga tiket penerbangan.
Dan karena separuh operasional penerbangan nasional mengunakan Bandara Soekarno-Hatta, maka hal itu bisa dimulai dari mengoptimalkan bandara ini.
Semoga hal tersebut bisa terjadi. Selamat ulang tahun AP II. Semoga sukses mengelola Bandara Soekarno-Hatta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.