BELITUNG, KOMPAS.com - Penyedia jasa angkutan pariwisata di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung masih kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak jenis solar dan Pertalite.
Para driver angkutan umum roda empat maupun roda dua mengaku mengantre lama di SPBU untuk membeli Pertalite atau Solar, sehingga terpaksa membeli BBM eceran dengan harga lebih mahal.
"Setiap hari antrean di SPBU dalam kota ini sampai ke luar jalan. Kami kalau lagi bawa tamu, bagaimana harus antre lama," kata Driver Taksi bernama Edwar kepada Kompas.com, Jumat (12/8/2022).
Baca juga: Stok Pertalite Kosong di Beberapa SPBU, Pertamina Sebut Ada Keterlambatan Pengiriman
Driver ojek online, Viktor juga mengeluhkan hal yang sama. Ia terpaksa harus mengisi BBM eceran karena antrean di SPBU dan stok yang cepat habis.
Pedagang ketengan menjual Pertalite Rp 12.000 hingga Rp 13.000 per liter.
"Semakin ke pinggir kota, harga ketengan makin mahal," ujar Viktor.
Para driver berharap, antrean di SPBU bisa ditertibkan dengan memprioritaskan pengendara angkutan umum yang menunjang ekonomi pariwisata.
Selama ini diduga antrean banyak didominasi kendaraan untuk suplai kegiatan penambangan timah inkonvensional.
"Kalau tanki modifikasi sudah jarang. Cuma belinya berulang," ujar salah satu driver bandara.
Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie mengatakan, antrean di SPBU untuk jenis Pertalite.
Baca juga: Sri Mulyani Minta Pertamina Kendalikan BBM Subsidi Pertalite-Solar agar APBN Tidak Jebol
"Kalau untuk Pertalite selama sistem baru belum diterapkan Pertamina, memang akan terjadi antrean antara banyak kepentingan," ujar Isyak.
Terkait Pertashop, kata Isyak, tetap beroperasi melayani kendaraan. Bahkan tidak ada antrean.
Namun angkutan pariwisata masih tergolong di bawah 1.500 cc dengan konsumsi BBM di SPBU.
"Kategori di bawah 1.500 cc yang boleh isi Pertalite," ujar Isyak.
Baca juga: Kuota Solar dan Pertalite Menipis, BPH Migas Imbau Pemilik Mobil Beralih ke BBM Nonsubsidi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.