Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Perusahaan yang 'Monopoli' Bisnis Mesin Pesawat di Dunia, Bukan Boeing atau Airbus

Kompas.com - 15/08/2022, 11:03 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Meski ada beberapa negara mengklaim diri sebagai produsen pesawat terbang, untuk komponen utamanya alias mesin jet sejatinya hanya dikuasai oleh segelintir perusahaan.

Saking sedikitnya pemain di industri ini, bisa dikatakan produksi mesin jet di seluruh dunia 'dimonopoli' oleh tiga perusahaan saja.

Mesin jet ini kemudian banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan pembuat pesawat udara seperti Boeing (AS), Airbus (Eropa), Embraer (Brasil), Bombardier (Kanada), Shukoi (Rusia), Comac (China), Cesna (AS), Fokker (Belanda), hingga ATR (Italia).

Boeing maupun Airbus sendiri kerapkali membebaskan pembeli pesawatnya untuk memilih sendiri mesin jet yang akan digunakan. Itu sebabnya, meski banyak pesawat yang beredar dengan jenis yang sama seperti Airbus A330 maupun Boeing 737, namun memiliki mesin yang berbeda-beda.

Baca juga: Mengenal Tanaman Sorgum, Pengganti Gandum asal Afrika Idaman Jokowi

Berikut ini tiga penguasa mesin jet secara global dirangkum dari Thomas Publishing:

1. Roll-Royce

Rolls-Royce adalah perusahaan asal Inggris yang lebih terkenal sebagai produsen mobil. Perusahaan ini didirikan oleh dua konglomerat, Charles Stewart Rolls dan Sir Frederick Henry Royce pada 15 Maret 1906.

Dalam perkembangannya, Rolls-Royce juga menciptakan mesin jet pesawat setelah membuka pabrik di Massachusetts Amerika Serikat. Rolls-Royce memproduksi mesin pesawat pertamanya, Rolls-Royce Eagle, pada tahun 1914.

Selama Perang Dunia II, perusahaan ini adalah pemasok utama jet-jet tempur yang digunakan Sekutu. Beberapa pesawat era PD II yang menggunakan Roll-Royce seperti Hawker Hurricane, Supermarine Spitfire, De Havilland Mosquito, Avro Lancaster, dan juga P-51 Mustang.

Baca juga: Bisnis Ponselnya Remuk Redam, BlackBerry Terjun ke Otomotif

Pasca PD II, Rolls-Royce berhasil mengembangkan Dart dan Tyne, yang memiliki tenaga yang sangat besar, sehingga waktu tempuh penerbangan antar benua dapat dihemat secara signifikan.

Mesin-mesin pesawat yang diproduksi Roll-Royce antara lain Tay, Spey, RB211, Trent, BR700, hingga AE3007.

2. Pratt & Whitney

Pratt & Whitney adalah produsen mesin pesawat berbasis di Amerika Serikat yang produknya digunakan luas dalam pesawat militer dan sipil.

Selain mesin jet pesawat, perusahaan ini juga membuat roket, lokomotif, turbin, dan pembangkit listrik. Sama halnya dengan Roll-Royce, perusahaan mendapatkan keuntungan besar dari PD II.

Di mana saat itu, permintaan mesin jet naik pesat. Pasca-PD II, Pratt & Whitney mulai fokus mengembangkan mesin jet pesawat sipil, meski perusahaan ini tercatat masih jadi pemasok utama mesin pesawat tempur.

Baca juga: Mahalnya Iron Dome, Teknologi Israel Penghalau Roket Hamas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Whats New
IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com