BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Mekari

Hasil Riset SMB Pulse Index Mekari: Digitalisasi Tingkatkan Resiliensi UMKM Hadapi Gejolak Ekonomi

Kompas.com - 15/08/2022, 20:06 WIB
Rindu Pradipta Hestya,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gejolak ekonomi akibat pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir turut memukul sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Rabu (28/4/2021), sebanyak 82,9 persen pelaku UMKM merasakan dampak negatif pandemi terhadap usaha. Sementara, UMKM yang tumbuh positif hanya berjumlah 5,9 persen.

Baca juga: Erick Thohir: Gunakan QRIS, Pedagang Pasar dan Pelaku UMKM Naik Kelas

Perlahan tapi pasti, sektor UMKM menunjukkan perbaikan kinerja seiring pelonggaran kebijakan pembatasan sosial. Selain itu, kebangkitan sektor ini juga dipengaruhi oleh pengadopsian teknologi digital sebagai bentuk adaptasi terhadap kebijakan pembatasan serta perubahan perilaku konsumen yang memilih berbelanja secara daring.

Hasil riset SMB Pulse Index yang dilakukan oleh perusahaan software-as-a-service (SaaS), Mekari, menunjukkan hal tersebut. Menurut temuan riset, UMKM yang mengaplikasikan solusi digital memiliki daya lenting atau resiliensi dalam menghadapi gejolak ekonomi akibat pandemi.

Chief Operating Officer Mekari Anthony Kosasih menjelaskan, selain memperlihatkan daya lenting UMKM, hasil riset SMB Pulse Index juga menemukan tiga tren terkait penerapan solusi digital.

Baca juga: Menteri Teten: UMKM Digital Produktif Kunci Pemulihan Ekonomi Indonesia

“Temuan ini dapat dijadikan sebagai pedoman pelaku UMKM lain dalam menyiapkan diri menghadapi tantangan pasar,” tutur Anthony dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (11/8/2022).

Pertama, UMKM yang sigap beradaptasi dengan solusi digital akan lebih lincah menangkap peluang pasar dan lebih cepat kembali ke titik pertumbuhan positif.

Anthony memaparkan, 73 persen pelaku UMKM yang mengadopsi solusi digital mencatatkan pertumbuhan positif selama 2021. Bagi UMKM yang bergerak di segmen business-to-consumer (B2C), pertumbuhan ini juga turut terbantu dengan pergeseran konsumen yang berbelanja di platform omnichannel atau online shopping.

Hasil riset Mekari menemukan bahwa 73 persen pelaku UMKM yang menggunakan solusi digital mengalami pertumbuhan positif selama pandemi.Dok. Mekari Hasil riset Mekari menemukan bahwa 73 persen pelaku UMKM yang menggunakan solusi digital mengalami pertumbuhan positif selama pandemi.

Kedua, UMKM dengan tingkat digitalisasi yang tinggi akan mengalami pertumbuhan bisnis yang lebih tajam. Dari hasil riset SMB Pulse Index, pelaku UMKM yang menggabungkan sejumlah solusi digital untuk membentuk satu ekosistem mencatat pertumbuhan 1,5 kali lebih tinggi ketimbang UMKM yang hanya menggunakan satu solusi digital saja.

Jika dijabarkan secara rinci, papar Anthony, UMKM di segmen business-to-business (B2B) dengan multisolusi digital atau multi-tech adopter tumbuh 1,54 kali lebih tinggi daripada UMKM di segmen sama yang hanya mengadopsi satu solusi digital atau single-tech adopter.

Sementara itu, UMKM di sektor B2C tumbuh 1,51 lebih tinggi ketimbang single-tech adopter di segmen sama.

Anthony pun menyarankan kepada pelaku UMKM agar memberi pelatihan teknologi bagi karyawan dan mitra usaha, mengintegrasikan teknologi dengan bantuan SaaS, serta mengadopsi teknologi finansial.Mekari Anthony pun menyarankan kepada pelaku UMKM agar memberi pelatihan teknologi bagi karyawan dan mitra usaha, mengintegrasikan teknologi dengan bantuan SaaS, serta mengadopsi teknologi finansial.

“Penggunaan solusi digital yang tinggi tidak terlepas dari talenta digital. UMKM yang menyediakan akses solusi digital kepada lebih dari lima karyawannya mencatat pertumbuhan positif, antara 1,31 kali hingga 1,39 ketimbang UMKM yang memberikan akses serupa kepada kurang dari 5 karyawan,” jelas Anthony.

Ketiga, lanjut Anthony, UMKM sudah mulai mengaplikasikan solusi SaaS yang berbasis awan (cloud) sebagai platform untuk mengintegrasikan solusi-solusi lainnya dan membentuk ekosistem digital. Pengaplikasian SaaS dapat membuat UMKM menjalankan operasional bisnis dengan lebih mulus.

Sebagai contoh, solusi SaaS untuk keperluan akuntansi dihubungkan dengan solusi digital untuk omnichannel, pengelolaan pajak, teknologi finansial seperti pembayaran, dan e-commerce.

Baca juga: Lima E-Commerce Ini yang Paling Diandalkan Pelaku UMKM Online di Indonesia

Keterhubungan solusi-solusi tersebut menciptakan satu ekosistem digital terpadu sehingga dapat memperlancar operasional bisnis dari ujung ke ujung.

Agar bisnis semakin kuat, Anthony pun menyarankan kepada pelaku UMKM agar memberi pelatihan teknologi bagi karyawan dan mitra usaha, mengintegrasikan teknologi dengan bantuan SaaS, serta mengadopsi teknologi finansial.

“Resiliensi bisnis kian kritis mengingat ekonomi dan pasar akan terus berubah. UMKM yang resilien akan mampu bertahan. Tidak hanya bagi kelanjutan bisnis itu sendiri, tetapi juga pada laju penguatan ekonomi Indonesia yang bertumpu pada industri tersebut,” papar Anthony.

Baca juga: Pulihkan UMKM Tenun NTT, Bank Indonesia Gelar Exotic Tenun Fest

Untuk diketahui, survei SMB Pulse Index merupakan bentuk komitmen Mekari sebagai perusahaan SaaS untuk membantu pertumbuhan bisnis pelaku usaha, termasuk UMKM.

Mekari sendiri menyediakan solusi digital terintegrasi untuk operasional usaha, mulai dari manajemen sumber daya manusia dan akuntansi hingga customer relationship management.


komentar di artikel lainnya
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com