Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 BUMN Masuk Fortune Indonesia 100, Erick Thohir: Kami Tidak Berpuas Diri dan Tetap Waspada

Kompas.com - 16/08/2022, 05:10 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, masuknya perusahaan-perusahaan BUMN ke dalam Fortune Indonesia 100, menjadi bukti bahwa BUMN sehat.

Dia mengatakan, pencapaian 20 perusahaan BUMN yang masuk dalam Fortune Indonesia 100 ini harus dijaga, salah satunya dengan terus menjalankan program ekonomi kerakyatan yang bisa membuka banyak lapangan kerja.

Baca juga: Erick Thohir Wanti-wanti soal Ancaman Krisis Pangan

“Kemarin Fortune Indonesia 100 mengeluarkan perusahaan besar kurang lebih ada 20 BUMN. Lalu, kalau dilihat, laba dari 10 besar perusahaan itu, 7 adalah BUMN. Artinya BUMN sehat, korporasinya sehat program dari BUMN untuk ekonomi kerakyatan berjalan, dan pembukaan lapangan kerja melalui program BUMN berjalan,” kata Erick Thohir mengutip dari Instagram pribadinya, @erickthohir, Senin (15/8/2022).

Namun demikian, Erick menekankan, dirinya tidak langsung berpuas diri dengan pencapaian tersebut, dan tetap waspada. Hal ini mengingat ada banyak tantangan di depan yang masih harus dilalui.

“Kami tidak berpuas diri. Saya melihat prospeknya bagus, tapi kita tetap harus waspada. IMF kemarin bicara 2023 ini akan ada resesi dunia dan banyak negara akan bangkrut. Artinya, ketikan konsolidasi di dalam negeri kuat, external factor kita harus perhitungkan, supply chain ini harus kita jaga,” lanjutnya.

Baca juga: Erick Thohir: Sekarang Hampir 50 Persen Perdagangan Pembayarannya Menggunakan Digital

Mantan presiden Inter Milan ini mengungkapkan, di sisi lain di masa pandemi Covid-19, laba BUMN justru mengalami kenaikan. Ini membuatnya percaya diri, tapi kembali lagi faktor geopolitik bisa berdampak pada ekonomi dalam negeri, dan BUMN harus mewaspadi hal itu.

“Nah ini yang kita jaga, sejak tahun 2020, 2021, dan 2022 itu kurang lebih Rp 1.198 triliun, artinya ada kenailkan Rp 68 triliun saat Covid-19. Ini membuat confident dong. Kalau saat Covid-19 saja bisa tumbuh apalagi pasca Covid-19, harus tumbuh dengan tranformasi, inovasi, dan efisiensi,” lanjut dia.

Baca juga: Erick Thohir: Pemerintah Tidak Antimerek Asing, Tidak Antikolaborasi Banyak Negara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com