JAKARTA, KOMPAS.com - Kemampuan mengelola keuangan merupakan salah satu cara merain kemerdekaan finansial. Biaya di masa depan seperti pendidikan anak, dana persiapan pensiun, dan memiliki asuransi untuk memitigasi risiko perlu dipikirkan sedari dini.
Co-Founder MiPOWER by Sequis and Registered Financial Planner Edwin Limanta mengatakan, merdeka finansial bukan berarti memiliki banyak harta dan aset melainkan mampu memenuhi kebutuhan hidup yang layak dan bebas dari utang.
"Sebagaimana kemerdekaan bangsa diraih dengan usaha dan perjuangan maka merdeka finansial juga memerlukan komitmen dan disiplin dalam mengatur pendapatan dan pengeluaran serta mengamankan masa depan dengan cara menabung, berasuransi, dan berinvestasi,” kata dia dalam siaran pers, Selasa (16/8/2022).
Baca juga: Jokowi: Tingkatkan Nilai Ekspor, Hilirisasi dan Industrialisasi SDA Harus Terus Dilakukan
Berikut ini adalah beberapa tips dari Edwin agar anak muda dapat merdeka secara finansial:
1. Disiplin Melaksanakan Manajemen Anggaran
Sebanyak apapun penghasilan, jika pengeluaran tidak dianggarkan dengan baik maka tidak akan cukup dan akan habis. Untuk itu, buatlah rencana anggaran setiap bulan untuk pengeluaran, dana darurat, dan persiapan masa depan, yakni tabungan, investasi serta asuransi.
Jika penghasilan diperoleh dalam jumlah tetap dan pada periode yang sama setiap bulan maka buatlah rencana anggaran jangka panjang.
Posisikan kebutuhan sebagai skala prioritas dalam pos pengeluaran untuk mencegah kita mengeluarkan uang untuk pengeluaran yang kurang bermanfaat.
Kebutuhan sehari-hari merupakan pengeluaran rutin dan harus dipenuhi sedangkan keinginan adalah hal subjektif yang berkaitan dengan selera dan pemenuhannya masih dapat ditunda di lain waktu.
“Ada banyak manfaat melakukan manajemen anggaran, yakni menjaga arus kas, mengamankan aset masa depan, melatih membatasi dari keinginan berutang, membantu mengevaluasi kondisi keuangan sehingga kita dapat mengetahui apakah pemasukan sudah seimbang dengan pengeluaran atau masih perlu penyesuaian,” sebut Edwin.
Baca juga: Sandiaga Uno: Tidak Semua Destinasi Wisata Alami Kenaikan Tarif
2. Batasi Utang Konsumtif
Usahakan melakukan utang yang produktif, misalnya berutang untuk cicilan rumah atau untuk modal usaha. Hal ini karena utang tersebut jika dikonversi menjadi aset yang produktif maka bisa memberikan penghasilan.
Sebaliknya, berutang konsumtif berpotensi menggerus pendapatan. Apalagi, utang mengandung bunga yang harus dilunasi tepat waktu.
Sebagai contoh kata Edwin, ketika ingin mengganti smartphone maka batasi pengeluaran lain agar dapat menambah jumlah tabungan untuk bisa membeli smartphone baru.
3. Biasakan Hidup Minimalis