JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan, pihaknya akan fokus untuk memodernisasi koperasi sektor pangan dan memperbesar generasi muda untuk berkoperasi.
Ia mengatakan, pengembangan koperasi bertujuan untuk menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan dengan salah satu strateginya adalah fokus pada sektor riil, seperti sektor pangan, hingga pelibatan generasi muda untuk berkoperasi.
"Sektor pangan menjadi salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga, pemanfaatan teknologi digital untuk kemandirian pangan Indonesia adalah sebuah keniscayaan," kata dia dalam siaran pers, dikutip Selasa (16/8/2022).
Baca juga: Hippindo Gelar Indonesia Retail Summit 2022, Ini Kata Teten dan Erick Thohir
Ia menjabarkan, data SUTAS BPS 2018 mencatat dari total 33,487 juta petani Indonesia, sebanyak 85,10 persen di antaranya berusia 35 tahun ke atas. Sedangkan yang dapat dikelompokkan sebagai generasi milenial hanya sekitar 14,89 persen.
"Melihat ketimpangan generasi tersebut, saya yakin melalui pemanfaatan teknologi digital yang baik akan mampu meningkatkan partisipasi kalangan muda untuk masuk dan mengelola sektor pangan," ucap MenKopUKM.
Baca juga: Menteri Teten: TBS Sawit Diolah Jadi Minyak Makan Merah, Permintaannya Sudah Mencapai 200 Ton
Teten bilang, pemanfaatan teknologi digital pada koperasi pangan membuat fungsi koperasi sebagai konsolidator lahan dan petani akan semakin presisi.
Akses terhadap sumber pembiayaan juga akan lebih mudah, karena tingkat produktivitas dan tren yang dapat diukur.
"Pada kondisi ini, koperasi dapat berperan sebagai avalis, karena tingkat repayment capacity dari masing-masing petani atau nelayan dapat dihitung," kata dia.
Baca juga: Menkop Teten: Industri Halal Sumbang PDB 3,8 Miliar Dollar AS