Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM: Pengolahan dan Pemurnian Mineral Kritis Wajib Dilakukan

Kompas.com - 17/08/2022, 12:45 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pengelolaan dan pemurnian mineral kritis wajib dilakukan di dalam negeri untuk pengembangan hilirisasi ke depannya.

"Mineral tersebut wajib dilakukan peningkatan nilai tambah melalui pengolahan dan pemurnian di dalam negeri. Industri hilirisasi diharapkan dapat terus dibangun dan dikembangkan untuk mengoptimalkan manfaat dari eksploitasi mineral," ujar Arifin dalam siaran pers, Rabu (17/8/2022).

Arifin mengungkapkan, guna mendukung hilirisasi mineral di dalam negeri, penguasaan teknologi mineral di dalam negeri harus diupayakan untuk mendukung pengembangan industri hilir ke depan.

Kerja sama dan kolaborasi dengan industri atau institusi mineral luar negeri yang telah memiliki teknologi maju terus dilakukan sebagai bagian dari upaya penguasaan teknologi.

Baca juga: Ini Upaya Menteri ESDM Atasi Subsidi BBM Agar Tak Jebol

Sebagaimana diketahui, sumber daya mineral merupakan salah satu komoditas yang sangat strategis yang dimiliki Indonesia. Potensinya yang sangat besar menjadikan sumber daya mineral mempunyai peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Industri pertambangan mineral yang sebagian besar terletak di daerah terpencil juga telah mendorong pertumbuhan beberapa wilayah sehingga dapat berkembang pesat menjadi pusat pertumbuhan baru.

“Pemerintah juga terus mendorong eksplorasi yang lebih masif untuk mendapatkan sumber-sumber bahan baku yang lebih baik. Tantangannya adalah bagaimana kita dapat mengekplorasi sumber-sumber mineral khususnya mineral kritis, dengan konfigurasi geologi di Indonesia," jelas Arifin.

Baca juga: Soal Kenaikan Harga Pertalite, Menteri ESDM: Masih Dibahas

Untuk itu, ketersediaan bahan baku mineral terutama mineral kritis secara berkelanjutan perlu didukung berbagai upaya lain, seperti meningkatkan kegiatan eksplorasi dan implementasi competent person dalam estimasi sumber daya dan cadangan, melakukan inventarisasi mineral yang mengandung logam tanah jarang, dan melakukan pengawasan pengelolaan mineral.

“Neraca Sumber daya dan Cadangan Mineral, Batubara dan Panas bumi serta Peta Potensi Mineral, Batubara dan Panas Bumi yang termutakhir yang dikeluarkan Badan Geologi dapat menjadi acuan bagi semua pihak. Data-data tersebut harus ditindak lanjuti dengan melakukan kajian-kajian khusus untuk mengungkapkan lebih rinci potensi mineral kritis di beberapa lokasi di Indonesia," jelas Arifin.

Baca juga: Marak Pertambangan Ilegal, Kementerian ESDM Bakal Benahi Tata Kelola Timah

Transisi energi fosil ke energi terbarukan

Senada dengan Menteri Arifin, Kepala Badan Geologi, Kementerian ESDM Eko Budi Lelono juga mengatakan bahwa mineral kritis mempunyai peran penting dalam transisi energi di Indonesia dari energi fosil ke energi terbarukan.

"Mineral mempengaruhi suksesi dan transisi energi di Indoensia Mineral sangat berpengaruh pada suksesi hilirisasi dan transisi energi di Indonesia. Mineral kritis memiliki peran penting dalam rencana transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan," ujar Eko.

Logam tanah jarang dan logan kritis lainnya, lanjut Eko, merupakan bahan baku utama dalam pembuatan batu baterai listrik, komponen sel surya dan teknologi tenaga angin, di mana dua teknologi terbarukan tersebut yang paling banyak diadopsi.

Menurut Eko, Indonesia dianggap pemain penting dalam industri EBT dan baterai listrik karena Indonesia memilik cadangan mineral yang besar bahkan untuk nikel menjadi yang terbesar di dunia.

"Beberapa mineral yang dimiliki Indonesia memiliki peran penting untuk rencana jangka panjang industri di Indonesia baik untuk industri baterai, kendaraan listrik berbasis baterai, industri pertahanan maupun transisi energi untuk mencapai target Net Zerro Emission yang sedang diupayakan oleh Negara Kita," ujar Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com