Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Renard Widarto
Pengusaha

Millennial, Pengusaha & Mahasiswa Doktoral Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro

Realisasi Investasi sebagai Akselerator Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 22/08/2022, 14:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERTANDA tampaknya menunjukkan bahwa tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) 7-Day Repo Rate (BI7DRR) akan segera naik. Selama 19 bulan berturut-turut, BI7DRR bertahan pada level 3,5 persen.

Pertanda tersebut salah satunya dapat dibaca dari rilis Kemeterian Keuangan mengenai rencana penjualan sukuk ritel SR017 yang mulai ditawarkan pada 19 Agustus 2022 dengan tingkat kupon fixed rate sebesar 5,90 persen. Tingkat kupon tersebut sudah lebih tinggi sekitar 1 persen dibandingkan dengan tingkat kupon dua seri obligasi ritel yang ditawarkan pemerintah pada Januari dan Februari 2022.

Selain itu bank sentral di berbagai negara telah terlebih dahulu menaikkan tingkat suku bunganya sebagai respons dari aksi agresif The Fed yang telah menaikkan tingkat suku bunga dari level 0,25 persen pada Februari 2022 sampai mencapai level 2,25 - 2,5 persen pada Juli 2022. Hal ini sedikit banyak tentunya di satu sisi memberikan tekanan terhadap valuasi mata uang rupiah.

Baca juga: Lebih Tinggi, Jokowi Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan 5,3 Persen

Dari beberapa fenomena tersebut, maka kenaikan tingkat suku bunga BI7DRR adalah sebuah keniscayaan. Kalau tidak terjadi bulan ini, bisa terjadi bulan depan, atau kapan pun pada momentum yang dirasa tepat oleh Bank Indonesia dan pemerintah, saat trade off antara tingkat pertumbuhan ekonomi dan inflasi dirasa telah mencapai titik optimalnya.

Pada periode ekonomi yang relatif stabil di sepanjang tahun 2019 ,sebelum masa pandemi Covid-19, tingkat BI7DRR berada pada rentang level 5-6 persen. Tingkat suku bunga BI7DRR kemudian terus mengalami penurunan sampai mencapai level terendah sebesar 3,5 persen pada Februari 2021 sampai saat ini.

Tingkat suku bunga BI7DRR yang telah dipertahankan 19 bulan berturut-turut pada level terendah dapat dipahami sebagai ikhitar pemerintah untuk memacu pertumbuhan dan pemulihan ekonomi. Ikhtiar tersebut sepertinya membuahkan hasil, pemulihan ekonomi di Indonesia terus mengalami tren positif. Sampai pada paruh kedua tahun 2022 ini, pertumbuhan ekonomi terus mencatatkan pertumbuhan positif.

Menurut BPS, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun 2022 tercatat tumbuh 5,01 persen, dan terus tumbuh sampai pada level 5,44 persen pada kuartal II. Maka tentu kita harus bersyukur bahwa Indonesia masih jauh dari resesi.

Baca juga: Pecahkan Rekor 10 Tahun Terakhir, Realisasi Investasi Kuartal I-2022 Capai Rp 282,4 triliun

Capaian pertumbuhan dan pemulihan ekonomi yang positif tersebut tidak dapat dipungkiri salah satunya didorong oleh peningkatan realisasi investasi yang terus tumbuh. Kementerian Investasi bahkan mencatat bahwa realiasi investasi pada kuartal II tahun 2022 mencapai rekor terbesar selama sepuluh tahun terakhir, yaitu sebesar Rp 302,2 triliun.

Realisasi investasi tersebut berasal dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 163,2 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 139 triliun. Capaian realisasi investasi pada kuartal II tahun 2022 tersebut, diklaim oleh Kementerian Investasi telah menyerap tenaga kerja sebanyak 320.534 orang.

Realisasi investasi tidak dapat dipungkiri telah berperan sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi yang mempercepat perputaran roda perekonomian. Dalam jangka panjang investasi berdampak positif pada peningkatan produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan nasional.

Jika tingkat realisasi investasi naik, maka PDB juga akan naik. Demikian juga realisasi investasi akan secara langsung memiliki dampak dalam penciptaan lapangan kerja. Tentunya pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dapat tercapai adalah pertumbuhan ekonomi berkualitas yang mampu meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat dengan menyerap tenaga kerja seoptimal mungkin.

Terkait proporsi realisasi investasi pada kuartal II tahun 2022 yang sebesar 56 persen masih bersumber dari penanaman modal asing (PMA), semestinya dapat dimaknai dan dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai kesempatan melakukan transfer knowledge atau alih teknologi. Proses penambahan nilai ekonomi pada akhirnya harus semaksimal mungkin dilakukan di dalam negeri dan dilakukan oleh tenaga kerja lokal.

Rekor pencapaian realisasi investasi pada kuartal II tahun 2022 ini tentu harus diakui tidak terlepas dari iklim investasi yang kondusif. Dalam hal ini, tentu kita perlu memberikan apresiasi atas keseriusan serta konsistensi pemerintah dalam membangun iklim investasi yang kondusif dan berkelanjutan, yang salah satunya dilakukan melalui pembangunan infrastruktur.

Menjaga momentum melalui investasi infrastruktur

Dalam pidato RAPBN 2023 dan Nota Keuangan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung target percepatan pembangunan infrastruktur, salah satunya melalui strategi perpaduan anggaran dengan bauran skema pendanaan melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Investasi untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia sejatinya masih memiliki sejumlah tantangan, khususnya pada aspek komersial.

Mekanisme pembiayaan yang ada, terkadang masih membuat sektor privat enggan untuk terlibat. Padahal pembangunan infrastruktur membutuhkan pembiayaan yang jumlahnya tidak sedikit dan membutuhkan dukungan investasi dari berbagai pihak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com