Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Renard Widarto
Pengusaha

Millennial, Pengusaha & Mahasiswa Doktoral Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro

Realisasi Investasi sebagai Akselerator Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 22/08/2022, 14:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Skema KPBU yang fleksibel dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian diharapkan dapat menjadi solusi pembiayaan bagi percepatan pembangunan infrastruktur yang strategis dan produktif. Pembangunan infrastruktur yang produktif tentu akan memiliki efek yang berkelanjutan untuk mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi serta menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif.

Baca juga: Realisasi Investasi Semester I Rp 584,6 Triliun, Bahlil Optimistis Bakal Capai Target

Selain skema KPBU, kebijakan pembiayaan inovatif lainnya untuk percepatan pembangunan infrastruktur yang produktif juga dapat dilakukan melalui skema pembiayaan lewat institusi yang dimiliki oleh pemerintah, baik itu melalui BUMN, badan layanan usaha (BLU), special mission vehicle (SMV) maupun Indonesia Investment Authority (INA) yang dibentuk sebagai sovereign wealth fund (SWF).

Hal yang menarik untuk dicermati secara khusus adalah skema pembiayaan atau investasi melalui INA. Hal ini mengingat posisi INA sebagai lembaga sui generis yang profesional dan lebih fleksibel. INA didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan nilai investasi yang dikelola dalam jangka panjang untuk mendukung pembangunan yang berkesinambungan.

Sasaran investasi INA adalah pada aset domestik di sektor–sektor prioritas yang memiliki dampak sosial ekonomi yang tinggi. Kehadiran INA tentu diharapkan akan dapat mengakselerasi pertumbuhan investasi infrastruktur di Indonesia.

INA pada April 2022 telah resmi menyalurkan investasi perdananya dalam pembangunan infrastruktur untuk proyek tol trans Sumatera dan Jawa. Presiden Jokowi pada seremoni penandatanganan kerjasama investasi tersebut mengharapkan INA dapat terus menarik investor untuk mengumpulkan dana pembangunan guna membiayai proyek – proyek infrastruktur yang memiliki dampak ekonomi.

Maka akan menarik untuk kita nantikan skema–skema pembiayaan inovatif lainnya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur melalui INA. Investasi pada sektor infrastruktur sejatinya diyakini memiliki multiplier effect untuk perekonomian kita. Peningkatan investasi melalui pembangunan infrastruktur yang produktif dan berkualitas dapat turut mendorong peningkatan output ekonomi, kesempatan kerja, ekspor, pajak dan penerimaan negara.

Tentunya penentuan sasaran infrastruktur dan skema investasi harus dilakukan dengan prinsip efisiensi dan efekftifitas, sehingga investasi yang dilakukan benar–benar tepat guna dan dapat memberikan efek ganda yang dapat menggerakkan roda perekonomian secara optimal. Infrastruktur yang harus menjadi prioritas investasi adalah infrastruktur yang benar–benar produktif yang mampu mengubah potensi ekonomi menjadi kekuatan ekonomi yang riil, bukan hanya sekedar infrastruktur yang bersifat nice to have.

Investasi pada sektor infrastruktur dan program percepatan pembangunan infrastruktur yang strategis dan produktif merupakan upaya yang secara realistis saat ini harus kita mulai dan terus lakukan untuk dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan menggerakkan roda perekonomian.

Tentu kita masih terus optimis bahwa dalam jangka panjang, suatu saat kita akan dapat mecapai steady-state growth atau pertumbuhan ekonomi yang stabil dan mantap. Hal tersebut tentu juga tidak akan mungkin dapat dicapai tanpa dukungan dari kualitas infrastruktur yang mumpuni.

Maka dengan investasi dan program percepatan pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan ini, sejatinya kita masih terus bisa optimis, walaupun tetap harus realistis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com