Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Hasil Investigasi Kebocoran Data, Telkom: Tidak Ada Data ID Pelanggan IndiHome yang Valid

Kompas.com - 22/08/2022, 16:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk membantah adanya kebocoran data 26,7 juta pelanggan layanan IndiHome.

SVP Corporate Communication and Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengatakan, pihaknya telah melakukan investigasi dan mendapati bahwa data-data yang dibagikan di situs tersebut bukan data pengguna IndiHome.

"Siang ini kami sudah melakukan investigasi dari kemarin sore, sampe dengan tadi pagi juga kami sudah crosscheck dengan pihak-pihak yang terkait di internal. Makanya hari ini kami sampaikan tidak ada terdapat record yang mengandung ID IndiHome yang valid," ujarnya dalam konferensi pers di Telkom Land Mark Tower, Jakarta, Senin (22/8/2022).

Baca juga: Telkom Periksa Data 26 Juta Pelanggan IndiHome yang Diduga Bocor

Dia menjelaskan, berdasarkan hasil investigasi, data yang dijual di forum breached.to berjumlah 26.730.790 record dengan komposisi browsing history dan data pribadi. Periode data yang dijual selama Agustus 2018-November 2019.

Namun, pihaknya menemukan keanehan dari data tersebut lantaran tidak ada sistem di Telkom Indonesia yang menyimpan riwayat pencarian internet dan data pribadi pelanggan secara berdampingan.

Oleh karenanya, dia meyakini data yang diduga merupakan data pelanggan IndiHome yang bocor tersebut bukan data pelanggan IndiHome yang sesungguhnya.

"Kesimpulannya, tidak ada sistem yang di-breach dan dapat diduga data yang dipublikasikan di forum hasil fabrikasi," tegasnya.

Kemudian terkait domain @telkom.net yang terdapat pada data tersebut, dia menjelaskan Telkom Indonesia tidak menggunakan email @telkom.net untuk kepentingan perusahaan maupun layanan pelanggan.

"Jadi fungsinya bukan sebagai email. Format telkom.net ini digunakan Telkom sebagai domain atau user ID IndiHome," ucapnya.

Baca juga: 26 Juta Data Pribadi Pelanggan IndiHome Diduga Bocor, Kominfo Lakukan Pendalaman

EGM Information Technology Telkom Indonesia Sihmirmo Adi menambahkan, terdapat inkonsistensi antara keterangan periode data yang diklaim dibobol pada Agustus 2022. Berdasarkan hasil investigasi, ternyata ditemukan data tersebut dibuat sejak 25 Maret 2021.

"Kita sudah melakukan investigasi dan hasil investigasi yang pertama bahwa metadata file itu dibuat atau dibentuk pada tanggal 25 Maret 2021. Jadi sudah ada inkonsistensi dari situ," ungkap Sihmirmo.

Diberitakan sebelumnya, sebuah akun Twitter Teguh Aprianto @secgron mengungkapkan, data 26 juta pelanggan IndiHome dijual di sebuah forum.

"Tahun 2020 kemarin kita berhasil menekan @IndiHome untuk mematikan tracker milik mereka yang selama ini digunakan untuk mencuri browsing history milik pelanggan. Sekarang 26 juta browsing history yang dicuri itu bocor dan dibagikan gratis. Ternyata berikut dengan nama dan NIK," tulis akun Twitter tersebut pada Minggu (21/8/2022).

Pemilik akun mengatakan, riwayat pencarian internet pelanggan dicuri dan diidentifikasi nama, jenis kelamin, dan NIK dari data pelanggan.

Data-data pribadi ini, kata pemilik akun Twitter @secgron, dapat digunakan untuk mempermalukan pelanggan jika jatuh ke tangan yang salah.

Baca juga: [POPULER MONEY] Luhut Tak Mau Lagi Basa-basi ke Elon Musk | Kominfo soal Dugaan Kebocoran 26 Juta Data Pelanggan IndiHome

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apakah CPNS Dapat THR Lebaran 2023?

Apakah CPNS Dapat THR Lebaran 2023?

Whats New
EDM Siap Melantai di BEI, Eranyacloud Targetkan Himpun Dana hingga Rp 82,5 Miliar

EDM Siap Melantai di BEI, Eranyacloud Targetkan Himpun Dana hingga Rp 82,5 Miliar

Whats New
3 Tahapan Mencapai Kemerdekaan Finansial

3 Tahapan Mencapai Kemerdekaan Finansial

Spend Smart
Wamen BUMN: Rencana IPO Pupuk Kaltim Belum Ada Keputusan

Wamen BUMN: Rencana IPO Pupuk Kaltim Belum Ada Keputusan

Whats New
Anak Usaha Bidang Baterai MDKA Bakal IPO, Bidik Dana Segar Rp 9,62 Triliun

Anak Usaha Bidang Baterai MDKA Bakal IPO, Bidik Dana Segar Rp 9,62 Triliun

Whats New
Gaji UMK atau UMK Cianjur 2023 Terbaru

Gaji UMK atau UMK Cianjur 2023 Terbaru

Work Smart
Sri Mulyani: Butuh Rp 4.002 Triliun untuk Kurangi Emisi Karbon hingga 2030

Sri Mulyani: Butuh Rp 4.002 Triliun untuk Kurangi Emisi Karbon hingga 2030

Whats New
THR Belum Turun, Berikut Strategi Keuangan Selama Ramadhan

THR Belum Turun, Berikut Strategi Keuangan Selama Ramadhan

BrandzView
OJK: Sektor Keuangan Syariah Indonesia Terbukti Tangguh

OJK: Sektor Keuangan Syariah Indonesia Terbukti Tangguh

Whats New
Cerita Kegigihan Pedagang Daster Asal Kabupaten Batang yang Berhasil Ekspor Ribuan Produk ke Singapura

Cerita Kegigihan Pedagang Daster Asal Kabupaten Batang yang Berhasil Ekspor Ribuan Produk ke Singapura

Smartpreneur
Sri Mulyani Ungkap Alasan Lembaga Keuangan Enggan Danai Pensiun Dini PLTU

Sri Mulyani Ungkap Alasan Lembaga Keuangan Enggan Danai Pensiun Dini PLTU

Whats New
Potensi Peningkatan Okupansi hingga 40 Persen, PHRI Sayangkan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Potensi Peningkatan Okupansi hingga 40 Persen, PHRI Sayangkan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Whats New
Pengunjung E-commerce Merosot, Tokopedia: Jelang Ramadhan Kunjungan Meningkat 1,5 Kali

Pengunjung E-commerce Merosot, Tokopedia: Jelang Ramadhan Kunjungan Meningkat 1,5 Kali

Whats New
Menteri Teten Minta Penghapusan Kredit Macet untuk UMKM

Menteri Teten Minta Penghapusan Kredit Macet untuk UMKM

Whats New
Dapat Arahan dari Jokowi, Mentan SYL Akan Lakukan Intervensi Mekanisasi Pertanian

Dapat Arahan dari Jokowi, Mentan SYL Akan Lakukan Intervensi Mekanisasi Pertanian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+