JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Bursa Efek Jakarta periode 1999-2002, Mas Achmad Daniri, menilai investasi yang dilakukan PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel di Gojek (bagian dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk) telah mengikuti ketentuan governansi perusahaan yang baik.
Achmad yang juga sempat menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) menyebutkan, investasi yang dilakukan anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk itu sudah sersuai dengan peraturan perusahaan dan regulasi yang berlaku, termasuk melibatkan penasihat independen di bidang legal dan finansial.
"Tidak ada elemen konflik kepentingan yang terpenuhi di dalam investasi Telkomsel ke Gojek," ujar Mas Achmad Daniri, dalam Panja Komisi VI DPR RI, Senin (22/8/2022).
Baca juga: Panggil Bos Telkom dan Telkomsel, DPR Ingin Cari Tahu Tujuan Investasi di GoTo
Ia menjelaskan, investasi di GoTo sepenuhnya menggunakan dana Telkomsel, di mana berdasarkan anggaran dasar perusahaan, persetujuan investasi wajib memperoleh persetujuan dewan komisaris Telksomel, dalam hal ini direksi Telkom dan Singtel.
"Investasi Telkomsel tidak membutuhkan persetujuan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham Telkom," kata dia.
Hal tersebut menjawab asumsi terkait benturan kepentingan yang melibatkan Menteri BUMN, Erick Thohir, dan saudaranya Garibaldi Thohir yang menjabat sebagai Komisaris Utama GoTo.
"Investasi dilakukan oleh Telkomsel yang merupakan anak perusahaan Telkom, bukan dilakukan oleh Telkom sebagai BUMN, namun oleh anak perusahaan yang non-BUMN," ujar Mas Achmad Daniri.
Baca juga: Keputusan Investasi Telkomsel di GoTo Diyakini Sudah Sesuai Prosedur, Ini Alasannya
Selain itu, Achmad juga menjawab asumsi terkait kerugian yang belum terealisasi atau unrealized loss pada investasi Telkomsel ke GoTo, di laporan keuangan kuartal I-2022 Telkom.
Telkomsel mulai berinvestasi di GoTo pada November 2020 melalui pembelian convertable bond, di mana pada Mei 2021, surat utang tersebut dikonversi menjadi saham senilai 150 juta dollar AS dan mengeksekusi opsi tambahan saham senilai 300 juta dollar AS.
Dengan demikian, total investasi mencapai 450 juta dollar AS, atau setara Rp 6,4 triliun, di mana jumlah saham yang dimiliki sebesar 23,7 miliar saham, maka nilai investasi Telkomsel di GoTo adalah Rp 270 per lembar saham.
Baca juga: Panggil Pakar, Panja Komisi VI DPR Bahas Soal Investasi Telkomsel di GoTo