Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Minta Diskon PPN Avtur, Pengamat Sebut Tak Besar Pengaruhnya ke Harga Tiket

Kompas.com - 22/08/2022, 20:15 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri), Gerry Soejatman mengatakan, penurunan atau penghapusan pajak pertambahan nilai (PPN) avtur tidak akan berdampak signifikan terhadap penurunan harga tiket pesawat.

Hal itu terkait pernyataan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya terkait usulan untuk menghilangkan atau menurunkan PPN avtur menjadi 5 persen sebagai upaya menekan mahalnya harga tiket pesawat saat ini.

Gerry menjelaskan, avtur sebagai bahan bakar pesawat, biasanya memiliki kontribusi 30-40 persen dari biaya pengoperasian pesawat. Namun, di tengah kondisi lonjakan harga avtur, maka kontribusinya saat ini mencapai 50-60 persen dari biaya pengoperasian pesawat.

Baca juga: Pemerintah Minta Maskapai Turunkan Harga Tiket Pesawat, Super Air Jet: Segera Kami Lakukan

Menurutnya, lonjakan harga avtur itulah yang menjadi salah satu faktor utama yang membuat kenaikan harga tiket pesawat, sementara pengenaan tarif PPN hanya berdampak kecil terhadap tiket pesawat. Oleh sebab itu, ia menilai diskon PPN avtur tidak akan terlalu mempengaruhi harga tiket pesawat.

"Penghapusan atau penurunan PPN Avtur bisa dilakukan, namun tidak akan terlalu berpengaruh pada harga tiket," ungkapnya kepada Kompas.com, Senin (22/8/2022).

Ia menyatakan, pada dasarnya besaran harga tiket pesawat saat ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya operasional akibat lonjakan harga avtur, serta kenaikan passenger service charge (PSC) atau tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) di beberapa kota.

Adapun PSC atau PJP2U adalah tarif yang dikenakan pengelola bandara kepada penumpang atas ketersediaan fasilitas dan pelayanan saat di bandara.

Kenaikan dua komponen itu dibarengi pula momentum meningkatnya permintaan penerbangan beberapa waktu belakangan sehingga mempengaruhi harga tiket. Gerry bilang, saat ini permintaan mulai menurun sehingga mulai terjadi penurunan harga tiket meski tidak signifikan.

Baca juga: Bisik-bisik Menhub ke Bos Lion Air Group: Kasih Tarif Tiket Pesawat Murah

"Demand (permintaan) kemarin-kemarin juga tinggi sekali. Namun mulai minggu ini memang demand mulai menurun dan harga tiket pun menurun (tergantung rute), tetapi tidak bisa turun banyak karena tingginya biaya tadi," jelasnya.

Menurutnya, faktor yang paling bisa mempengaruhi penurunan harga tiket pesawat adalah penurunan harga avtur di pasar global. Namun, harga avtur ini sangat dipengaruhi kondisi perang Rusia-Ukraina.

"Cara paling efektif menurunkan harga tiket ya cuman satu, selesaikan krisis energi dunia yang salah satunya diakibatkan oleh perang Ukraina-Rusia, agar harga avtur bisa turun," pungkas dia.

Sebelumnya, Menhub Budi Karya menyatakan, bakal meminta penghapusan atau diskon PPN avtur sebesar 5 persen kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Ini menjadi salah satu dari tiga upaya Kemenhub untuk menekan mahalnya harga tiket pesawat.

“Avtur ini mempengaruhi biaya operasional penerbangan sekitar 40 persen lebih, terlebih untuk pesawat kecil seperti propeller yang melayani daerah-daerah pelosok. Kami akan mengusulkan kepada Kemenkeu terkait hal ini. Kalau semua upaya ini bisa dilakukan, diharapkan dapat menstabilkan harga tiket antara 15-20 persen,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (21/8/2022).

Selain usul diskon PPN avtur, dua upaya lain yang dilakukan Budi Karya yakni meminta kepada maskapai penerbangan untuk melakukan upaya efisiensi dan inovasi guna mengelola harga tiket pesawat lebih terjangkau.

Serta melakukan upaya bersama antara pemerintah daerah, maskapai, dan penumpang untuk memaksimalkan keterisian pesawat (okupansi) di waktu-waktu tertentu. Lantaran, di di beberapa daerah pada jam-jam tertentu okupansinya rata-rata hanya 50 persen.

Oleh sebab itu, dalam hal pihaknya akan meningkatkan peran pemda untuk memberikan subsidi dengan cara melakukan block seat, di mana pemda menjamin tingkat keterisian agar bisa lebih dari 60 persen.

Baca juga: Diminta Jokowi Turunkan Harga Tiket Pesawat, Ini 3 Jurus yang Disiapkan Menhub

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com