Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eko A Yudha Fitnawan, ST., MSc.
Ahli pengeboran minyak & gas

Profesional di bidang migas dan energi. Ketua IATMI (Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia) Komisariat Norwegia. Pemerhati perencanaan kota dan masalah-masalah kesejahteraan sosial. Penggemar sepakbola dan 'family travelling/adventure'.

Transisi ke Energi Bersih, Indonesia Bisa Belajar dari Norwegia

Kompas.com - 23/08/2022, 06:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Usulan strategi

Beberapa strategi kunci berikut ini dapat dipertimbangkan untuk mencapai target ambisius itu. Strategi-strategi tersebut kami himpun dari pengalaman dan pengamatan para profesional migas Indonesia yang bekerja di Norwegia.

Gambar 2 (di bawah) menunjukkan blok diagram yang diusulkan dari strategi utama untuk mencapai target produksi minyak Indonesia sebesar 1 juta barel minyak per hari pada tahun 2030, yang terdiri atas:

  1. Sumber daya manusia dan organisasi berkinerja tinggi;
  2. Eksplorasi, sebagai faktor penting untuk produksi masa depan;
  3. Teknologi untuk meningkatkan cadangan minyak terambil (I&EOR: ‘Improved & Enhanced Oil Recovery’), untuk meningkatkan produksi dari lapangan-lapangan yang sudah tidak muda lagi;
  4. ‘Fast track’, standarisasi dan penyederhanaan proyek untuk mengembangkan penemuan lapangan-lapangan kecil;
  5. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, industri, akademisi, dan asosiasi profesi;
  6. ‘Cost conscious culture’ (pola pikir yang melihat bagaimana mendapatkan nilai lebih secara berkelanjutan, ketimbang mencari biaya semurah mungkin).

Gambar di atas menunjukkan blok diagram yang diusulkan untuk mencapai target produksi minyak Indonesia. Turunan lebih rinci dari strategi-strategi tersebut di atas antara lain: manajemen data sumber daya yang terstandarisasi, perpustakaan data digital geosains yang terbuka, sistem penggantian biaya eksplorasi, eksplorasi dekat infrastruktur atau lapangan yang sudah berproduksi, new play concept, kolaborasi antar operator pemegang wilayah kerja, kampanye pemboran sumur ‘infill’ (infill wells) yang masif, pengeboran sumur berarah dan bercabang-cabang (multilateral wells), sumur injeksi air atau gas yang benar-benar terencana, kampanye stimulasi dan perekahan hidrolik, kampanye intervensi dan perbaikan sumur, optimalisasi desain dan proses pengeboran, standarisasi sistem produksi bawah laut, digitalisasi, serta fiskal dan regulasi menarik yang mendorong tidak hanya 'operator besar' untuk berpartisipasi dalam sektor migas.

Landasan dari strategi tersebut haruslah berupa adanya kepastian hukum dan birokrasi yang efektif & proaktif. Di atas semua itu, penting juga untuk menekankan keterlibatan awal K3L (Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan) pada setiap proyek pengembangan lapangan sebagai bagian dari solusi.

Seiring ambisi pertumbuhan ekonomi Indonesia, kebutuhan energi nasional akan terus meningkat. Maka upaya-upaya strategis untuk meningkatkan produksi migas nasional tetap sangat penting. Bukan untuk bersaing atau mematikan perkembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan, namun untuk saling melengkapi, dan sebagai jembatan untuk meminimalkan resiko menuju transisi energi yang dicita-citakan.

Sektor migas masih diperlukan untuk menyediakan energi yang terjangkau dan handal yang diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang adil bagi negara-negara berkembang sampai tiba waktunya ketika kehandalan dan kesinambungan produksi energi terbarukan dapat mengambil alih.

* Tulisan ini berdasarkan hasil diskusi dengan sejumlah anggota IATMI (Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia) Komisariat Norwegia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com