Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Tingkatkan Fungsi Jembatan Timbang Jadi "Rest Area"

Kompas.com - 23/08/2022, 09:38 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Dara meningkatkan fungsi jembatan timbang, yakni tidak hanya untuk mengawasi muatan angkutan barang tetapi juga sebagai rest area.

Peningkatan fungsi ini salah satunya sudah diterapkan pada Jembatan Timbang di Riau. Dengan penggunaan lahannya dioptimalkan sehingga memberikan tambahan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

“Tidak hanya berfungsi sebagai sarana pemantauan kendaraan angkutan barang semata, saat ini beberapa jembatan timbang juga dikerjasamakan dengan pihak ketiga untuk rest area," ungkap Direktur Prasarana Transportasi Jalan, Popik Montanasyah dalam keterangannya dikutip Selasa (23/8/2022).

Baca juga: Cegah Terminal Bus Sepi Penumpang, Kemenhub Terapkan Mixed Use, Apa Itu?

"Sehingga ini bisa menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar yang disebabkan dengan dibukanya rumah makan ataupun warung-warung yang menjual kebutuhan para sopir, dan masyarakat lainnya,” tambahnya.

Menurut dia, Kemenhub terus membuka kesempatan bagi pihak swasta untuk mengelola jembatan timbang dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), kerja sama pemanfaatan atau kerja sama sewa.

Popik menyebut, optimalisasi fungsi jembatan timbang sekaligus untuk menghapus stigma bahwa area ini menjadi tempat dilakukannya pungutan liar (pungli).

Oleh sebab itu, seiring dengan optimasilasi fungsi, pihaknya juga melakukan peningkatan fungsi dan tugas jembatan timbang sebagai tempat mengukur muatan.

Ia menegaskan, bahwa di area jembatan timbang terpasang kamera pengawas atau CCTV, sehingga seluruh aktivitasnya terawasi. Maka, jika ada oknum yang melakukan pelanggaran dapat segera ditindak.

"Dengan optimalisasi jembatan timbang, Kemenhub ingin menghapus stigma kalau lokasi tersebut merupakan tempat dilakukannya pungli," kata Popik. .

Ia menjelaskan, dimensi kendaraan dan muatan harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Namun sering kali ada pemilik kendaraan yang melakukan pelanggaran, sehingga Kemenhub pun melalukan pengawasan, memberi himbauan hingga menindak tegas angkutan yang menyalahi aturan.

Melalui jembatan timbang maka kendaraan dengan muatan bisa dilakukan pengukuran dan penghitungan, serta penindakan jika memang ada pelanggaran kelebihan muatan. Penindakan itu dilakukan mulai dari memberikan surat teguran hingga pemindahan muatan yang berlebih

“Yang jelas dalam ketentuan jika angkutan barang melebihi batas bawaan akan dikenakan teguran, dan kelebihan muatan tersebut bisa disimpan di jembatan timbang atau dipindahkan ke kendaraan lain,” tutupnya.

Baca juga: Ini Alasan Kemenhub Naikkan Tarif Ojol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com