Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Erick Thohir: Nilai Ekonomi Digital Indonesia Terbesar di Asia Tenggara

Kompas.com - 23/08/2022, 14:00 WIB
Penulis Kiki Safitri
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan nilai ekonomi digital Indonesia jadi yang terbesar di Asia Tenggara. Maka dari itu, ia mendukung adanya kolaborasi dalam mendukung pertumbuahan startup di Indonesia.

“Digital ekonomi Indonesia saat ini senilai Rp 4.800 triliun yang merupakan digital ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Jumlah middle class Indonesia adalah 145 juta orang, dan diperkirakan akan terus tumbuh,” kata Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Dalam rangka memfasilitasi sinergi dan kolaborasi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan perusahaan rintisan/startup, Kementerian BUMN bersama-sama dengan BUMN dan Venture Capital BUMN menggelar BUMN Startup Day pada tanggal 27-28 September 2022 di Jakarta Convention Center.

Baca juga: Terapkan Teknologi Cloud, BTN Gandeng Google dan Multipolar Technology

Erick mengatakan BUMN harus mendukung digital ekonomi, terutama startup yang dikembangkan di Indoenesia. Ia juga membuka peluang bagi startup asing yang ada di Indonesia untuk dapat berkolaborasi dengan startup Indonesia.

“Kita harus mendukung digital ekonomi, yang ditemukan oleh founder Indonesia tapi beroperasinya di Indonesia, jangan beroperasinya di luar negari. Bayar pajaknya di luar negeri, bukan di kita. Tidak membuka lapangan kerja untuk negara kita,” kata dia.

Erick mengungkapkan, transformasi yang ada di BUMN selalu berkaca dengan apa yang terefleksikan pada perubahan yang terjadi saat ini. Mantan Presiden Inter Milan tersebut mengungkapkan, BUMN harus terus bertansformasi.

Baca juga: Kementerian ESDM: Kenaikan Harga BBM Subsidi Masuk Opsi Pilihan Pemerintah


"Karena itu kita terus beradaptasi, transformasi yang kita dorong di BUMN yang namanya pembangunan infrastruktur. Apakah data center, cloud, 5G, dll. Bagaimana Telkomsel kita dorong untuk menjadi agregator, untuk produk lokal, dan konten lokal,” ungkap dia.

Erick mengungkapkan, saat ini BUMN memiliki 5 ventures capital dengan investasi di 136 start up. Menurut Erick hal tersebut tidak cukup, karena ekosistem tentunya harus terus berkembang dan semakin maju.

“Kita punya yang namanya venture capital ada 5, yang sekarang sudah investasi, di 136 startup. Cukup? Tidak. Karena yang namanya ekosistem kita harus semakin bagus. Kita harus menang dalam perang ini karena ini tidak hanya sebuah pertandingan, tapi bagaimana kita menjadi sebuah negara yang mandiri, merdeka dan berdaulat,” lanjut dia.

Baca juga: Hadapi Kenaikan Harga Bahan Pokok, Ini 3 Tips Sandiaga Uno untuk Emak-emak

Erick menambahkan, pihaknya akan mendorong seluruh BUMN untuk mulai melihat bahwa inovasi digital menjadi platform yang penting. Baik itu ber-partner, atau membangun startup dan tidak sendiri-sendiri lagi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+