Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/08/2022, 16:35 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot akhirnya ditutup menguat pada sesi perdagangan Selasa (23/8/2022) hari ini. Pasca Bank Indonesia (BI) mengumumkan kenaikkan suku bunga acuan, nilai tukar rupiah langsung berbalik arah, setelah bergerak di zona negatif sejak pembukaan perdagangan hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS ditutup menguat 54 poin atau 0,36 persen ke level Rp 14.837,5 per dollar AS. Sebelum BI mengumumkan kenaikkan suku bunga acuan, nilai tukar rupiah terus melemah, bahkan sempat menyentuh Rp 14.918,5 per dollar AS.

Sebagaimana diketahui, secara mengejutkan BI menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada hari ini. Setelah tidak bergerak selama 18 bulan lamanya, suku bunga acuan BI7DRR akhirnya naik 25 basis poin atau 0,25 persen, dari 3,5 persen menjadi 3,75 persen.

Baca juga: Mitigasi Kenaikan Inflasi akibat Harga BBM, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Menjadi 3,75 Persen

Langkah tersebut diambil bank sentral untuk mengantisipasi adanya lonjakan inflasi, di tengah wacana kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, Pertalite dan Solar. Kenaikkan suku bunga diharapkan dapat meredam laju inflasi.

"Apa yang dilakukan Bank Indonesia sebenernya untuk mengantisipasi kenaikkan harga Pertalite. Walaupun sebelum-sebelumnya BI begitu percaya diri masih akan tetap mempertahankan suku bunga," ujar Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam risetnya, Selasa.

Baca juga: Usai Pengumuman Suku Bunga BI Naik, IHSG Ditutup Menguat

Sementara itu, mengacu kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah berada pada level Rp 14.893 per dollar AS pada Selasa hari ini, masih melemah dibanding posisi Senin (22/8/2022) sebesar Rp 14.882 per dollar AS.

Dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI Agustus 2022, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan menaikkan suku bunga acuan ini dilakukan sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk memitigasi peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan harga BBM non-subsidi dan inflasi volatile food.

Selain itu, langkah ini juga diambil agar dapat memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya. Sebab saat ini ketidakpastian pasar keuangan global masih tinggi di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang semakin kuat.

"BI juga terus memperkuat respons bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan memperkuat pemulihan ekonomi nasional," ucap Perry.

Baca juga: Rupiah Masih Tertekan, Dekati Rp 14.900 Per Dollar AS

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com