Dalam kesempatan ini, secara terpisah Mendag Zulkifli Hasan juga bertemu dengan perwakilan Asosiasi Pelaku Usaha India yaitu Confederation of Indian Industry, untuk membahas kerjasama B to B pengembangan perdagangan dan investasi kedua negara, di antaranya sektor infrastruktur, farmasi, otomotif, dan pelabuhan.
Pelaku usaha India meminta Indonesia untuk dapat meningkatkan kerjasamanya terlebih menjelang hand over keketuaan G20 dari Indonesia ke India.
Kerja sama lebih spesifik, juga ditawarkan oleh para pelaku usaha dan produsen CPO India yang tergabung dalam Solvent Extractor Association dan India’s Vegetable Oils Producer Association, untuk melakukan promosi penggunaan minyak sawit sebagai minyak nabati sehat dan aman.
Hal ini dilakukan untuk menghadapi semakin berkembangnya kampanye negatif terhadap penggunaan CPO, yang cenderung mendiskreditkan produk berbahan baku minyak sawit.
Pada 2021, nilai perdagangan kedua negara mencapai 19,8 miliar dollar AS atau naik 42,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada periode ini, pangsa pasar ekspor komoditas utama Indonesia ke negara ini untuk komoditas batubara mencapai 30 persen dengan nilai 4 miliar dollar AS, diikuti minyak sawit 13 persen, tembaga dan paduan besi 4 persen, asam lemak 2 persen, dan karet alam 2 persen.
“Indonesia dan India memiliki pasar yang besar, sehingga masih banyak potensi dan kerja sama sektor perdagangan antar dua negara yang bisa ditingkatkan untuk mencapai kerja sama ekonomi yang baik dan berkelanjutan, serta saling menguntungkan,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.