JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyayangkan pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang meminta agar masyarakat tidak meributkan kenaikan harga telur ayam.
Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri menilai, Mendag seharusnya mendorong agar harga telur ayam bisa turun.
"Kami meminta kepada Kementrian Perdagangan untuk melakukan upaya-upaya lanjutan tidak hanya ber-statement yang justru akan membuat kegaduhan," ujarnya dalam siaran resminya, Selasa (23/4/2022).
Baca juga: Harga Telur Ayam Naik Tertinggi Sepanjang Sejarah, Mendag Zulhas: Itu Enggak Seberapa Kok...
"Ribut ini karena ada jeritan dari emak-emak yang terus mengalir kepada kami sehingga kami mau tidak mau harus mendorong agar pemerintah mencarikan solusi," sambung dia.
Lebih lanjut Abdullah mengatakan, persoalan harga telur ayam sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir dari Rp 27.000 ke Rp 29.000. Selanjutnya harga telur ayam naik ke Rp 30.000 bahkan sekarang sampai ke Rp 32.000 per kilogram.
Abdullah menilai harga tersebut menjadi harga tertinggi dalam 5 tahun terakhir Kementrian Perdagangan bekerja.
"Kami berharap agar persoalan di lapangan seperti persoalan pangan, petelur, persoalan distribusi menjadi persoalan yang fokus harus di selesaikan bukan lari dari persoalan," jelasnya.
Baca juga: Harga Telur Ayam Tembus Rp 31.000 Per Kg, Peternak: Tertinggi dalam Sejarah
Abdullah menambahkan seharusnya salah satu upaya yang dilakukan yaitu mengumpulkan para peternak dalam rangka mencari solusi dan langkah apa yang harus dilakukan ke depan.
"Bukan justru menyampaikan bahwa suplai berlebih dan kita tidak boleh ribut. Telur adalah komoditas yang cukup besar permintaannya jika tinggi harganya maka jadi masalah. Kami harapkan bisa menyelesaikan persoalan telur dalam waktu sesingkat-singkatnya," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai kenaikan harga telur ayam yang saat ini terjadi tidak parah. Oleh sebab itu dia meminta masyarakat untuk tidak terlalu ambil pusing dan meributkan persoalan tersebut.
"Oh itu (kenaikan harga) enggak seberapa kok. Jangan diributkan yah," ujarnya di Jakarta, Selasa (23/8/2022).
Baca juga: ID Food Ungkap Penyebab Telur Ayam Naik Turun Drastis Sampai 3-4 Kali Setahun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.