JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) pastikan kenaikan suku bunga acuan (BI rate) yang sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen tidak akan mempengaruhi penyaluran kredit perbankan.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hal ini lantaran penyaluran kredit tidak hanya dipengaruhi oleh BI rate, melainkan juga dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan kreditperbankan.
"Kredit perbankan itu dipengaruhi dari sisi penawaran maupun dari sisi permintaan. Penawaran kredit perbankan itu memang salah satunya dipengaruhi oleh suku bunga kredit tapi suku bunga kredit bukan satu-satunya faktor," ujarnya saat konfernsi pers virtual, Selasa (23/8/2022).
Baca juga: Suku Bunga BI Naik, Sinyal Kuat Kenaikan Harga BBM Subsidi
Dia menjelaskan, saat ini penawaran kredit masih tinggi lantaran likuiditas perbankan sangat berlebih di mana rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (DPK) sebesar 27,94 persen.
"Likuiditas itu sangat berlebih sehingga kemampuan perbankan dalam menyalurkan kredit penawarannya cukup tinggi," kata Perry.
Kemudian, keinginan perbankan untuk menyalurkan kredit terus meningkat. Ditambah saat ini baik pemerintah, BI, maupu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan sejumlah insentif untuk perbankan sehingga perbankan berlomba-lomba menyalurkan kredit lebih banyak.
Adapun insentif yang diberikan pemerintah berupa insentif kredit usaha rakyat (KUR) dan insentif subsidi suku bunga. Sementara, OJK memberikan insentif berupa restrukturisasi kredit bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.
Kemudian, BI memberikan insentif kepada perbankan yang menyalurkan kredit ke 46 sektor prioritas dan BI juga berikan insentif untuk UMKM berupa penurunan giro waib minimum (GWM) yang totalnya mencapai 1,5 persen mulai 1 September ini.
Baca juga: Mitigasi Kenaikan Inflasi akibat Harga BBM, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Menjadi 3,75 Persen
"Inilah yang terus dilakukan dari sisi penawaran untuk mendorong kredit pembiayaan ke sektor riil," ucapnya.
Di sisi permintaan kredit, BI menilai saat ini sebagian besar kinerja di sektor korporasi, konsumsi, hingga rumah tangga sudah jauh membaik dibandingkan awal pandemi sehingga permintaan akan kredit pun semakin meningkat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.