Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Turun Harga Pertalite dari Tahun ke Tahun Sejak Dirilis pada 2015

Kompas.com - 24/08/2022, 12:43 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com – Harga Pertalite dari tahun ke tahun berkali-kali mengalami perubahan. Jika dibandingkan dengan saat awal peluncurannya, harga Pertalite hari ini masih terbilang lebih murah.

Kapan Pertalite diluncurkan? Pertalite adalah salah satu jenis Bahan bakar minyak (BBM) hasil produksi Pertamina yang pertama kali diluncurkan pada Jumat, 24 Juli 2015.

Berdasarkan grafik kenaikan harga BBM dari tahun ke tahun, harga Pertalite juga sempat beberapa kali mengalami penurunan, sebagaimana catatan Kompas.com dan laman resmi Pertamina yang dirangkum pada Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Penjelasan Luhut soal Rencana Kenaikan Harga Pertalite dan Solar Subsidi

Pada masa awal setelah Pertalite diluncurkan, BBM RON 90 itu mulai uji pasar secara terbatas di Jakarta, Bandung, dan Surabaya dengan harga Rp 8.400 per liter.

Harga Pertalite 2015 tersebut lebih mahal Rp 1.000 dari harga Premium RON 88 dan lebih murah Rp 900 dari harga Pertamax RON 92.

Saat itu, Premium sebagai BBM subsidi dijual seharga Rp 7.400 per liter, sedangkan Pertamax rata-rata seharga Rp 9.300 per liter.

BBM subsidi Premium vs Pertalite

Saat pertama kali diluncurkan pada 2015, Pertalite belum dijadikan BBM subsidi. Saat itu, Premium sebagai BBM subsidi menjadi jenis BBM yang paling laris di pasaran lantaran harganya paling murah.

Baca juga: Cari Link Daftar Beli Pertalite? Klik subsiditepat.mypertamina.id

Produksi Premium kala itu mengacu pada Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88.

Pertamina menjelaskan, Premium dapat digunakan pada kendaraan bermotor bensin dengan risiko kompresi rendah (di bawah 9:1).

Adapun Pertalite adalah bahan bakar gasoline yang memiliki angka oktan 90, sebagai solusi perantara untuk konsumen yang kala itu banyak menggunakan Premium.

Pertalite berwarna hijau terang dan jernih, diklaim sangat tepat digunakan oleh kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1.

Baca juga: Cara Daftar MyPertamina untuk Beli Pertalite atau Solar Tanpa Aplikasi

Bahan bakar Pertalite memiliki angka oktan yang lebih tinggi daripada bahan bakar Premium 88 sehingga lebih tepat digunakan untuk kendaraan bermesin bensin yang saat ini beredar di Indonesia.

Sejak adanya Pertalite, kehadiran Premium secara perlahan mulai sulit dijumpai di SPBU Pertamina. Puncaknya, Pertalite akhirnya ditetapkan sebagai BBM subsidi pengganti Premium.

Kebijakan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan yang diteken tanggal 10 Maret 2022.

Harga Pertalite dari tahun ke tahun

Harga Pertalite 2015 sudah mengalami perubahan meski BBM tersebut baru berumur jagung sejak pertama kali diluncurkan.

Baca juga: Harga BBM RON 95 di Malaysia Lebih Murah dari Pertalite di Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com