Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Kripto dan Bayang-bayang Inflasi

Kompas.com - 24/08/2022, 16:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Riski Monika dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Masih jelas terekam dalam ingatan kita saat inflasi Amerika Serikat menyentuh angka 9,1 persen. Nasib buruk yang menimpa negeri paman sam ini disebabkan permintaan yang tinggi.

Hal tersebut juga dipengaruhi oleh pengeluaran besar-besaran senilai lima triliun dolar untuk melindungi rumah tangga dan bisnis dari goncangan ekonomi akibat pandemi. Sayang, usahanya ini tak hanya berdampak bagi negaranya sendiri, melainkan juga negara lainnya.

Faktor-faktor penyebab inflasi lainnya juga dibahas Joice Tauris Santi, Certified Financial Planner dan Jurnalis Kompas.id, dalam siniar CUAN bertajuk “Apakah Kripto Alat Hedging Melawan Inflasi?” hanya di Spotify

Inflasi merupakan perubahan nilai tukar secara drastis. Inflasi terjadi karena banyaknya uang beredar di masyarakat tak diimbangi dengan kemampuan membeli dan ketersediaan barangnya.

Badan Pusat Statistika mencatat, jika harga barang dan jasa di dalam negeri meningkat, inflasi mengalami kenaikan. Inflasi juga bisa diartikan sebagai penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.

“Apakah inflasi buruk? Nggak juga, inflasi biasa-biasa saja (karena) merupakan pendorong ekonomi supaya bisa berkembang,” ujar Joice.

Baca juga: Strategi Melati Eks JKT 48 Kembangkan Bisnis Nasi Bakar Kuali Kuning

Beberapa minggu yang lalu, dunia dihebohkan oleh lonjakan inflasi yang dialami oleh Amerika Serikat. Negara adidaya tersebut memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian negara lain.

“Faktor yang membuat suatu negara terjadi inflasi adalah permintaan yang tinggi tapi supply nya rendah. Contoh pas lebaran. Kelapa butuh banyak, cuma yang menyuplai jumlahnya sedikit. Tidak seimbang penawaran dan permintaan. Biaya produksinya juga nggak nutup. Dampaknya inflasi tinggi, penurunan daya beli,” jelas Joice.

Meskipun begitu, inflasi tak berpengaruh pada harga Bitcoin. Itu sebabnya, banyak investor aset digital yang mulai beralih ke bitcoin sebagai alat lindung (hedging) nilai terhadap inflasi.

Joice mangatakan inflasi membuat orang mencari alat tukar uang yang nilainya meningkat, contohnya Bitcoin. Inflasi juga bisa memengaruhi keputusan investor saat melakukan investasi.

“Misal, dapet cuan setahun lima persen tapi inflasi tujuh persen, berarti kita nggak cuan, rugi dua persen. Kita butuh cuannya itu seapes-apesnya sama dengan inflasi,” ujarnya.

Bisakah Kripto Melawan Inflasi?

Joice menuturkan jika kripto bisa saja menjadi salah satu alat melawan inflasi. Hanya saja, kita harus cermat akan aset kripto seperti apa yang bisa mengalahkan inflasi.

Sebelum itu, cari tahu terlebih dahulu pengembalian jangka panjangnya.

Aset yang memiliki daya beli jangka panjang juga harus memiliki nilai yang bertambah dan stabil. Salah satu dampak inflasi adalah kelangkaan aset karena permintaan yang tinggi tak diimbangi dengan ketersediaan barang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com