Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Sandiaga Uno, KAI Siap Layani Wisawatan Gunakan Kereta Api

Kompas.com - 24/08/2022, 19:12 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) merespons imbauan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang menyarankan wisawatan menggunakan transportasi darat di tengah naiknya harga tiket pesawat.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, pihaknya mendukung imbauan tersebut dengan menyiapkan sarana dan prasarana agar mendukung kebangkitan pariwisata Indonesia.

Joni mengatakan, pihaknya akan mengakomodasi peningkatan jumlah pelanggan kereta api melalui penambahan jumlah tempat duduk dan perjalanan KA.

Baca juga: Syarat Naik Kereta Api Mulai Hari Ini: Usia di Atas 18 Tahun Baru Vaksin Dosis 2 Wajib Tes PCR

KAI kata dia, akan terus memantau penjualan tiket secara realtime untuk memastikan wisatawan dapat bepergian dengan kereta api.

"KAI telah terbukti mampu untuk mengakomodasi peningkatan jumlah pelanggan pada masa libur atau peak season. Contohnya pada masa Angkutan Lebaran 2022 yang lalu KAI melayani 4,39 Juta pelanggan kereta api selama 22 hari," kata Joni dalam keterangan tertulis, Rabu (24/5/2022).

Joni mengatakan, selain mengakomodasi peningkatan jumlah pelanggan, KAI juga memastikan seluruh pelanggan menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

Ia mengatakan, bagi para wisatawan yang ingin menggunakan kereta api, KAI menyediakan berbagai tipe kereta yang dapat digunakan ke berbagai tujuan yaitu mulai dari kelas Ekonomi, Bisnis, Eksekutif dan Luxury

"Tarif yang ditawarkan tersedia 2 jenis yaitu tarif KA Public Service Obligation (PSO) dan Komersial. Untuk KA PSO tarifnya tetap sesuai ketentuan yang ditetapkan pemerintah, untuk tarif KA Komersial sifatnya dinamis menyesuaikan dengan demand dari masyarakat tapi sesuai Tarif Batas Atas dan Tarif Batas Bawah yang ditetapkan," ujarnya.

Lebih lanjut, Joni mengatakan, pihaknya juga menyediakan Kereta Wisata yang memiliki keunggulan yang berbeda.

"Terdapat Kereta Wisata tipe Bali, Imperial, Jawa, Nusantara, Priority, Retro, Sumatera, Toraja dan Kereta Istimewa," ucap dia.

Baca juga: Bisik-bisik Menhub ke Bos Lion Air Group: Kasih Tarif Tiket Pesawat Murah

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, wisatawan yang ingin mengunjungi Bali dan destinasi wisata lainnya bisa naik moda transportasi darat sebagai opsi, guna mengantisipasi lonjakan harga tiket pesawat.

Oleh sebab itu, ia memberikan opsi bagi wisatawan nusantara (wisnus) untuk menggunakan lajur darat dengan naik kendaraan roda empat atau kereta api, misalnya.

"Namun untuk wisatawan mancanegara kita harus tambah (jumlah penerbangan)," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/8/2022).

Ia melanjutkan, ada beberapa maskapai yang menyampaikan keinginannya untuk menambah penerbangan ke Pulau Dewata. Di antaranya Jetstar Group, Singapore Airlines, dan AirAsia Group.

Ada arahan dari Presiden Joko Widodo soal naiknya harga tiket pesawat.

Terkait harga tiket pesawat yang menunjukkan tren peningkatan, ia mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo sudah memberikan arahan kepada kementerian/lembaga terkait, terutama Kementerian Perhubungan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Di mana diharapkan akan ada peningkatan jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi," tuturnya.

Baca juga: Ungkap Kendala Proyek LRT Jabodebek, Dirut PT KAI: Desainnya Sudah Enggak Benar dari Awal...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com