Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Gaji Brigjen Hendra Kurniawan | Pensiunan PNS Bebani Negara Rp 2.800 Triliun

Kompas.com - 25/08/2022, 05:35 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

Keputusan tarif ojol naik tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan (KM) Nomor KP 564 Tahun 2022 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat yang Dilakukan dengan Aplikasi.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno menjelaskan, pemberlakuan tarif ojol terbaru ini diperpanjang menjadi 25 hari setelah ditetapkan pada 4 Agustus 2022. Ia mengatakan, hal ini dilakukan dengan pertimbangan diperlukan sosialisasi dalam waktu yang lebih panjang.

"Berdasarkan hasil peninjauan kembali diperlukan waktu yang lebih panjang untuk melakukan sosialisasi terhadap tarif baru ini bagi seluruh pemangku kepentingan, mengingat moda angkutan ojol berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas. Karena itu, pemberlakuan efektif aturan ini ditambah menjadi paling lambat 25 hari kalender," kata Hendro dalam keterangan tertulis, Minggu (14/8/2022).

Hendro berharap, dalam waktu 25 hari, aturan Kemenhub soal tarif ojol naik ini dapat dilaksanakan dan dipedomani oleh perusahaan aplikasi.

Selengkapnya baca di sini

4. Lowongan Kerja BUMN untuk Lulusan S1, Ini Posisi dan Persyaratannya

Bagi kamu lulusan Sarjana (S1) dari berbagai jurusan dan ingin berkarir di perusahaan BUMN konsultansi konstruksi, simak lowongan kerja BUMN yang satu ini.

Perusahaan BUMN PT Virama Karya (Persero) membuka banyak lowongan kerja BUMN. PT Virama Karya (Persero) merupakan badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang konsultansi konstruksi.

Sektor teknis yang dilayani oleh perusahaan ini antara lain transportasi, perkotaan dan wilayah, pertanian, dan sumber daya air.

Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2019, Virama Karya memiliki lima kantor cabang yakni di Medan, Semarang, Surabaya, Samarinda, dan Makassar.

Selengkapnya baca di sini

5. Ini Dampaknya jika Indonesia Ngotot Beli Minyak Mentah dari Rusia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan, rencana Indonesia membeli minyak mentah dari Rusia. Hal ini menimbulkan kontroversi, selain kekhawatiran akan embargo dari AS ke Indonesia, di sisi lain Indonesia saat ini juga tengah menjadi tuan rumah Presidensi G20.

Pengamat Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, mengatakan, memang harga minyak dari Rusia lebih murah 30 persen daripada harga di pasar international. Namun, ada beberapa dampak jika Indonesia ngotot beli minyak mentah dari Rusia.

“Memang lebih murah 30 persen, (sebelumnya) Pertamina kan sudah mencoba, tapi apa yang terjadi? ada di cegat oleh kapal Green Peace, belum lagi nanti sanksi AS seperti yang diterapkan AS ke India. Ini semua harus dihitung,” kata Fahmi kepada Kompas.com, Rabu (24/6/2022).

Fahmi melanjutkan, embargo yang diberikan AS, tidak sesederhana tidak bisa makan di McD. Namun, lebih dari itu, ada biaya diplomatic cost yang harus ditanggung Indonesia jika itu terjadi. Di sisi lain, AS juga bisa menyetop ekspor komoditas asal Indonesia.

“Kalau diembargo AS, kita harus mempertimbangkan biaya seperti diplomatik cost dan juga biaya embargo dll. Jadi lebih baik jangan (beli minyak mentah dari Rusia),” lanjutnya.

Selengkapnya baca di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com