Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Dunia Naik, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 25/08/2022, 07:45 WIB


NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia naik pada perdagangan Rabu (24/8/2022) waktu setempat. Pergerakan harga minyak mentah dibayangi oleh kekhawatiran bahwa Amerika Serikat (AS) tidak akan mempertimbangkan rencana perjanjian nuklir dengan Iran. Hal ini dinilai akan mengganggu ekspor minyak mentah anggota OPEC.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent ditutup pada harga 100,2 dollar AS per barrel atau naik 1 persen, sementara West Texas Intermediate (WTI) berakhir pada level 94,8 dollar AS per barrel atau naik 0,3 persen.

Iran mengatakan telah menerima tanggapan dari AS terhadap kesepakatan final untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan negara-negara besar. Pergerakan harga minyak juga didukung oleh pernyataan Arab Saudi, bahwa OPEC akan mempertimbangkan opsi pemangkasan produksi, meskipun sinyal ekonomi bearish.

Baca juga: Ini Dampaknya jika Indonesia Ngotot Beli Minyak Mentah dari Rusia

Brent dan WTI sempat menyentuh harga tertinggi pada pekan sebelumnya, setelah menteri energi Arab Saudi mengungkapkan rencana pemangkasan produksi tersebut. Sumber OPEC mengatakan, setiap pemotongan oleh kelompok produsen dan sekutunya, kemungkinan akan bertepatan dengan kembalinya minyak Iran ke pasar jika Teheran mengamankan kesepakatan nuklir.

Seorang pejabat AS pada hari Senin mengatakan, Iran telah membatalkan beberapa tuntutan utamanya dalam negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan untuk mengendalikan program nuklir Teheran.

“OPEC+ sudah memproduksi 2,9 juta barel per hari atau kurang dari targetnya. Prospek harga minyak dan pasokan menunjukkan bahwa pemotongan pada pasokan minyak OPEC+ saat ini tidak dijamin," kata analis PVM Stephen Brennock.

Baca juga: Akhiri Tren Pelemahan, Wall Street Ditutup Menguat

“Pasokan minyak global bisa terpukul saat memasuki puncak musim badai AS dalam waktu dekat. Di tempat lain, pemadaman pasokan Libya tidak dapat diabaikan sementara produksi minyak Nigeria menunjukkan sedikit tanda perbaikan,” tambah Brennock.

Harga minyak mentah pada awal perdagangan sempat turun setelah data pemerintah AS menunjukkan permintaan bensin yang berkurang. Hal ini menandakan perlambatan signifikan dalam kegiatan ekonomi.

Data permintaan bensin menunjukkan dalam empat pekan terakhir, rata-rata pasokan produk bensin harian turun 7 persen, di bawah periode tahun sebelumnya.

"Permintaan bensin yang anjlok menyeret pasar turun," kata Andy Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston, Texas.

Baca juga: Mampukah IHSG Lanjutkan Tren Penguatan pada Hari Ini?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+