Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Rupiah Baru Dikaitkan dengan Redenominasi, Ini Kata BI

Kompas.com - 25/08/2022, 13:04 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) membantah hilangnya tiga angka 0 di pecahan uang rupiah baru tahun emisi 2022 terkait dengan isu redenominasi.

Pada benang pengaman uang rupiah baru 2022 terlihat tiga buah angka 0 di belakang nominal hilang. Misalnya pada pecahan Rp 100.000 hanya tertulis Rp 100 di benang pengamannya.

Begitupun jika uang diterawang, maka akan terlihat nominal pecahan tanpa tiga angka 0 di belakangnya.

Baca juga: Rupiah Khusus Rp 75.000 Dikaitkan dengan Redenominasi, Apa Kata BI?

Hal ini menimbulkan spekulasi di masyarakat yang mengaitkan bukti-bukti tersebut sebagai tanda persiapan redenominasi. Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim membantah pendapat tersebut.

"Tidak ada kaitan dengan redenominasi," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (25/8/2022).

Dia menjelaskan, tiga angka 0 tidak dicantumkan secara lengkap di uang baru 2022 karena ruang yang tersedia di benang pengaman maupun permukaan uang sangat terbatas.

Oleh karenanya, BI memangkas nominal uang dengan menghilangkan tiga angka 0 agar masyarakat lebih mudah mengenali dan mengidentifikasi pecahan uang tersebut.

"3 angka nol (000) tidak dicantumkan dengan lengkap karena pertimbangan teknis saja dan untuk kemudahan identifikasi oleh masyarakat," jelasnya.

"Kalau angka nol dicantumkan secara lengkap dengan ruang yang terbatas maka ukuran angka akan lebih kecil sehingga menyulitkan masyarakat untuk mengenal atau mengidentifikasi pecahan tersebut," tambah Marlison.

Hal itu karena pada uang rupiah baru 2022, BI mengadopsi sistem pengamanan yang berbeda dari uang tahun emisi (TE) sebelumnya, yaitu electrotype yang merupakan varian dari tanda air (watermark).

"Pada uang rupiah TE sebelumnya, elctrotype berbentuk motif ornament khas Indonesia, sedangkan di TE 2022 electrotype berbentuk angka yang melambangkan nilai nominal," tukasnya.

Baca juga: Isu Redenominasi Rupiah Kembali Mencuat, Gubernur BI Ungkap Manfaat Ekonomi jika Rp 1.000 Jadi Rp 1

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com