Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GHC Summit 2022, Upaya Tingkatkan Kapasitas SDM Indonesia Secara Global

Kompas.com - 26/08/2022, 11:14 WIB
Aprillia Ika

Editor

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuantitas dan kapasitas talenta Indonesia secara global terus didorong untuk semakin berkembang, baik dari sektor digital, sektor lingkungan hidup dan kesehatan, melalui jaringan asosiasi profesional yang ada di Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Asia-Pasifik, demi mendukung misi pemerintah di Program B20 2022.

Untuk itu, digelar Global Human Capital (GHC) Summit 2022, di Jakarta pada 25 Agustus 2022 lalu, dengan prakarsa GIPA (Global Indonesia Professionals Association) bekerja sama dengan Taskforce Future of Workforce B20 dan Kadin.

Chairman GIPA Steven Marcelino mengatakan, masa depan industri lapangan kerja dimulai hari ini. Kualitas sumber daya manusia diharapkan terus meningkat, meskipun sempat terkendala dengan adanya pandemi Covid-19.

"Kita harus bergerak cepat bersama untuk menyelesaikan sejumlah persoalan ini. Pandemi membawa banyak disrupsi, termasuk adanya platform online untuk mendukung perusahaan dan meningkatkan keterampilan di Indonesia," jelas Steven melalui keterangannya, Jumat (26/8/2022).

Dia menambahkan, Global Human Capital (GHC) Summit 2022 menjadi sarana untuk menyajikan diskusi, guna memberikan pengetahuan bagi para profesional dan eksekutif di luar negeri agar mereka dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mereka di tiga sektor besar, yakni digital, lingkungan hidup dan kesehatan.

Baca juga: Bentuk Platform OGWE, B20 Siap Bantu Pendanaan dan Pembinaan UMKM Perempuan Global

Menghapus skill gap

Di sisi lain, Chair of B20 2022 Indonesia Shinta Kamdani mengatakan, saat ini dibutuhkan tiga aspek penting untuk peningkatan kualitas SDM demi mendorong pemulihan ekonomi. Mulai dari aspek digital, kesehatan, hingga skill yang kompetitif di pasar global.

Untuk itu, para profesional memiliki peran untuk mendorong keterampilan SDM Indonesia agar mampu berdaya saing secara global.

"Kita harus mampu menghapus skill gap, dapat menciptakan lingkungan yang mampu mendorong pembelajaran lebih baik, dan terus berkomitmen bahwa Indonesia mampu menciptakan profesional yang tangguh dalam menghadapi tantangan global," katanya.

"Asosiasi profesi Indonesia saat ini ada di seluruh dunia, Eropa, Timur Tengah, Amerika, Asia Pasifik, menandakan bahwa masa depan di sektor pendidikan dan SDM Indonesia akan jauh lebih unggul dan diharapkan mampu mewariskan keterampilan tersebut ke generasi berikutnya di Tanah Air," lanjut Shinta.

Baca juga: Menaker: Di Era Disrupsi, Santri Harus Punya Skill dan Menguasai Bahasa Asing

Transformasi digital

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang hadir dalam acara tersebut membahas bagaimana pandemi telah mendorong masyarakat di Indonesia melakukan transformasi digital. Hingga akhir tahun 2022, 25 juta penduduk Indonesia diperkirakan sudah terhubung dengan digital.

"Indonesia juga melihat ke depan bahwa digitalisasi di sektor kesehatan juga penting, untuk memastikan ilmu kedokteran yang modern, telemedicine, hingga peningkatan data untuk sektor kesehatan. Kami menyusun strategi ini agar terintegrasi," kata Luhut.

Ia juga menuturkan, pandemi juga diharapkan mendorong transformasi sumber daya manusia di Indonesia naik ke tingkat internasional. Selain itu juga diharapkan dapat membuka lapangan kerja dan menciptakan ekonomi hijau.

"Tahun 2040 kita targetkan green jobs, emisi rendah, ini yang harus disiapkan untuk generasi kedepan. Harus mendorong generasi mudah memiliki keterampilan hijau. Sehingga 2050 kita sebagai negara maju memiliki investasi SDM yang memungkinkan ekonomi tumbuh dan memiliki keterampilan digital," jelasnya.

Baca juga: Transformasi Digital Ciptakan Lapangan Kerja Baru untuk Anak Muda

 

Reformasi pendidikan

Anies Baswedan selaku Wakil Ketua Program U20 dan Gubernur DKI Jakarta dalam acara tersebut mengatakan pentingnya meningkatkan kapabilitas tenaga ahli Indonesia yang bekerja di luar negeri, terutama di sektor kesehatan.

"Ketika kita mereformasi pendidikan, hasilnya tidak akan terlihat di tahun berikutnya. Tapi saya percaya kalau kita investasi di aspek ini, kita akan lihat generasi selanjutnya 10-15 tahun ke depan, kita akan bangga mereka bisa mendukung ekonomi," jelas Anies.

Sedangkan menurut Purnomo Yusgiantoro selaku Mantan Menteri Pertahanan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, lahirnya SDM ahli seperti akademisi dan profesional memiliki peran penting bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan.

"Profesional dan akademisi ini menjadi peran penting dalam formula kebijakan pemerintah. Selain itu industri juga penting. Untuk itu, pemberian pelatihan dan training perlu dilakukan untuk membangun keterampilan para profesional," jelasnya.

Sebagai informasi, GHC Summit 2022 yang berlangsung selama satu hari penuh dihadiri oleh lebih dari 200 orang dan diikuti oleh lebih dari 800 partisipan online melalui akun instagram resmi GIPA.

GIPA mewakilkan dan mewadahi +4,000 profesional dan eksekutif Indonesia yang bekerja di seluruh dunia dalam 8 sektor strategis: yaitu Layanan Finansial, Kesehatan dan Medis, Teknologi, Layanan Profesional, Pemerintahan, Produk dan Logistik, Infrastruktur dan Sumber Daya, serta Media dan Komunikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com